Mohon tunggu...
Aviciena Adzani
Aviciena Adzani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Love ur self

Call me sena😊🦄

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jangan Panik! Tidak Dapat Susu Beruang Bisa Ganti dengan Susu Lain

12 Juli 2021   15:00 Diperbarui: 12 Juli 2021   16:58 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sejak tanggal 3 juli 2021 pemerintah sudah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) khusus untuk wilayah Jawa dan Bali karena ditemukannya varian baru dari Covid-19. Masyarakat mulai berantisipasi dan lebih menjaga kesehatan tubuhnya serta keluarganya. Salah satu caranya adalah meminum susu, khususnya susu beruang atau lebih dikenal dengan susu Bear Brand. Namun, masyarakat menjadi panic buying dan menyebabkan keributan di swalayan-swalayan yang ada.Viralnya vidio warga yang berebut susu beruang tersebut membuat para ahli gizi dan sejumlah masyarakat bertanya-tanya termasuk saya sendiri "Sebenarnya mengapa harus susu beruang? Apakah tidak bisa diganti oleh susu lain? Susu beruang jadi naik harga karena ini". Kenaikan harga susu beruang juga menjadi sorotan masyarakat karena terlampau jauh dari harga normalnya. Harga normalnya ialah dibawah sepuluh ribu rupiah dan mengalami kenaikan sekitar empat sampai tujuh  ribu rupiah.

Seorang ahli gizi, Ati Nirmanawati SKM.MARS meneliti bahwa kandungan susu beruang tidak jauh berbeda dari susu lainnya, yang membedakan hanyalah kemasannya menggunakan kaleng bukan karton hal itu membuat mindset masyarakat bahwa susu beruang lebih menyehatkan. Jadi karena semua susu mempunyai kandungan yang sama yaitu mengandung antibodi spesifik, masyarakat jangan panic buying. Panic buying sangat tidak diperlukan, karena sampai saat ini belum ada obat dan produk yang benar-benar menyembuhkan Covid-19. Yang bisa masyarakat lakukan hanyalah mengikuti protokol kesehatan dan menjaga imunitas tubuh.

Jadi apa saja sih kandungan-kandungan yang ada dalam susu itu? Nah pada umumnya, susu sapi itu mengandung growth faktors, imunoglobulin (Igs), laktoperoksidase, lisozim, laktoferin, sitokin, vitamin, peptida dan oligosakarida. Semua kandungan dalam susu tersebut bermanfaat bagi kesehatan. Lalu apa itu antibodi spesifik? Antibodi spesifik adalah pemberi efek sinergis pada aktivitas anti mikroba IgG (imunglobin) sehingga dapat mencegah infeksi saluran pencernaan dan pernapasan pada manusia.

Terlepas dari itu semua, tanpa disadari masyarakat sedang meningkatkan penjualan susu beruang. Hal ini menjadi sebuah peluang besar bagi PT.Nestle Indonesia. Perusahaan dan masyarakat saling menguntungkan. Namun, Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia Debora R. Tjandakusuma tidak memanfaatkan keadaan ini, ia mengimbau perusahaannya menjadi lebih baik dalam memaksimalkan upaya untuk memenuhi permintaan konsumen, khususnya susu beruang ini dengan lebih baik lagi.

Adanya kenaikan harga ternyata bukan semata-mata perusahaan yang menaikannya. Debora mengatakan bahwa pihaknya tidak melakukan kenaikan harga atas harga yang ada di pasaran indonesia. Jadi itu tergantung dari swalayan tempat masyarakat berbelanja ya. Debora juga mengatakan bahwa yang bisa dilakukan Nestle Indonesia adalah berusaha semaksimal mungkin untuk memasok kebutuhan masyarakat, karena banyak keluhan yang datang dari masyarakat bahwa mereka sulit untuk mencari susu beruang dan selalu kehabisan stok di swalayan.

Jadi sekarang masyarakat tidak perlu khawatir karena tidak kebagian stok susu lagi yaa. Tidak usah panic buying juga, karena semua susupun sama. Ingat, yang bisa kita lakukan hanyalah mengikuti protokol kesehatan dan tertib dalam PPKM ini. Kuncinya harus sabar dan selalu berdoa yang terbaik sama Tuhan.  hanya dari susu tapi meminum vitamin lain juga diperlukan, perbanyak minum air putih hangat, sayur dan buah juga jangan terlewat, rajin berjemur sinar matahari, jangan suka tidur larut malam dan selalu bahagia kurangin overthingkingnya. Sehat selalu Indonesia, SEMANGAT!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun