Mohon tunggu...
Richad Avianto
Richad Avianto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

pribadi yang sedang belajar membaca dan menulis. selain menulis di kompasiana juga aktif menulis di blog pribadi aviantorichad.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Teori Gampang, Praktek Harus Dipaksakan

24 Mei 2014   11:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:10 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu yang lalu, saya walaupun agak kurang sopan, mewanti-mewanti orang tua saya untuk membukukan semua keuangan mereka. Karena keprihatinan dan rasa sayang saya kepada mereka hingga saya terpaksa untuk melakukannya. Kebetulan memang orang tua saya baik bapak maupun ibu sudah bekerja masing-masing. Bapak buka usaha tambal ban di rumah dan ibu bekerja di pasar menunggui dagangan orang lain, paling tidak dalam angan saya jika pendapatan dan pengeluaran beliau bisa di bukukan bisa terpantau besar kecilnya uang yang didapat dan tentunya bisa dijadikan acuan untuk menggunakan uang tersebut sebagai pengeluaran.

Tetapi memang seperti yang ibu saya bilang, teori itu gampang tapi prakteknya yang susah. Pada prakteknya semua kadang tidak sesuai dengan apa yang diangankan, suatu keadaan dimana uang yang seharusnya tidak digunakan bisa jadi harus dan terpaksa digunakan karena urusan tertentu yang memerlukan pengeluaran dadakan. Hal ini bisa saja terjadi jika memang antara pendapatan dan pengeluaran mempunyai selisih yang tipis atau bahkan pengeluaran yang lebih banyak dari pendapatan, misal saja dari hutang-hutang sebelumnya.

Tetapi memang dasarnya jiwa muda saya yang tidak dengan mudah percaya, saya tetep ngeyel keuangan mereka harus dibukukan, entah besar atau kecilnya pendapatan dan pengeluaran mereka paling tidak harus dibukukan, apalagi usaha mereka tidak bisa ditentukan nilai pendapatan sehari-harinya. Sehingga saya berpikir dengan adanya pembukuan akan bisa lebih membantu tata kelola keuangan keluarga.


Dan pada akhirnya sayapun merasakan apa yang beliau katakan, kehidupan kost saya mengalami keadaan dimana praktek pembukuan begitu sangat sulit untuk dilakukan, padahal saya sudah berteori pada bulan sebelumnya untuk mantap melakukan pembukuan keuangan saya. Mungkin satu sampai dua minggu pembukuan berjalan lancar, menginjak minggu berikutnya rasa malas mulai menyerang hingga tulisan ini saya publikasikan pun rasa itu masih saja hinggap pada diri saya. Memang teori itu gampang, prakteknya yang susah dan harus dipaksakan.


Ditulis dengan tekad untuk memperbaiki kehidupan agar menjadi lebih baik.


Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun