Mohon tunggu...
Avia Destimianti
Avia Destimianti Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat dan Praktisi Pendidikan

All labor that uplifts humanity has dignity and importance and should be undertaken with painstaking excellence. - Martin Luther King, Jr.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Museum sebagai Wadah Belajar, Bertemu, Berteman, dan Berbagi

25 Agustus 2023   12:25 Diperbarui: 6 September 2023   19:21 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan di Ruang Serbaguna Museum (Dok. Beneran Indonesia)

Terdapat beberapa solusi alternatif yang dapat menjadi jalan tengah bagi tantangan ini. Solusi pertama adalah dengan membuka kesempatan bagi OMS untuk menjadi mitra dalam menciptakan program dan kegiatan edukatif di museum dalam memberikan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan. Sebagai gantinya, OMS dapat memiliki kuota penggunaan ruang serbaguna untuk kegiatan yang berfungsi sebagai ruang perjumpaan bagi masyarakat dari berbagai latar belakang untuk bertemu dan berteman sambil memperkenalkan program dan pameran yang dimiliki museum.

Solusi kedua adalah mengoptimalkan program kerelawanan masyarakat di museum. Museum dapat bermitra dengan berbagai OMS, sekolah, universitas dan perusahaan untuk merekrut relawan dan mengelola program kerelawanan yang sesuai dengan kebutuhan. Program kerelawanan yang dikelola dengan baik dapat menjadi sarana edukasi yang efektif dan wadah untuk berbagi, juga dapat meningkatkan efisiensi biaya operasional perekrutan pegawai sehingga tidak perlu mengandalkan penyewaan ruang serbaguna untuk menutupi biaya tersebut.

Pembekalan relawan pemandu museum (Dok. Beneran Indonesia)
Pembekalan relawan pemandu museum (Dok. Beneran Indonesia)

Solusi ketiga adalah memaksimalkan sumber pendanaan lain agar memungkinkan museum mengalokasikan penggunaan ruang serbagunanya bagi OMS. Salah satu skema pendanaan museum yang dapat dipelajari adalah skema yang digunakan oleh museum-museum di Amerika yang sebagian besar berstatus sebagai organisasi nirlaba. Pada umumnya, mereka memiliki empat sumber pendanaan, yaitu hibah pemerintah, sumbangan pribadi, pendapatan yang diperoleh, dan pendapatan investasi. Penyewaan ruangan dan tiket masuk atau tiket pameran khusus adalah bagian dari sumber pendanaan pendapat yang diperoleh, namun mereka masih memiliki tiga sumber pendapatan lainnya yang dapat melengkapi.

International Council of Museums mendefinisikan museum sebagai 

"lembaga permanen nirlaba yang memiliki fungsi pelayanan masyarakat untuk meneliti, mengumpulkan, melestarikan, menafsirkan, dan memamerkan warisan berwujud dan tidak berwujud. Museum terbuka untuk umum, mudah diakses, dan inklusif, serta menumbuhkan keragaman dan keberlanjutan. Mereka beroperasi dan berkomunikasi secara etis, profesional dan dengan partisipasi masyarakat, menawarkan beragam pengalaman untuk pendidikan, kesenangan, refleksi dan berbagi pengetahuan." 

Mari jadikan definisi tersebut sebagai mimpi dan cita-cita yang dapat diwujudkan oleh museum-museum yang ada di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun