Kecurangan adalah sifat alamiah manusia, DNAnya sudah tertanam dan diturunkan sejak era genesis.Kecurangan diciptakan oleh Iblis si ular tua dengan membelokkan perintah Allah. Ular mencurangi Hawa kemudian Hawa mencurangi Adam dan selanjutnya Adam mencurangi Allah.
Dosa pertama manusia adalah kecurangan yang dilandasi keinginan untuk meraih pengetahuan agar berkuasa seperti Allah.Sayangnya sejarah mencatat bahwa otoritas atas pengetahuan yang dimiliki manusia tidak hanya membawanya pada kemajuan peradaban tetapi juga seringkali menciptakan ketidakadilan. Pengetahuan cenderung digunakan manusia untuk meraih dan memelihara superioritasnya terhadap yang lain.Â
Dengan segala cara pengetahuan diadu demi memperoleh kekuasaan. Kecurangan pun lazim dianggap sebagai jalan utama untuk membangun dan memelihara otoritas.
Demikianlah kelindan otoritas, pengetahuan, dan kecurangan terus mewarnai kehidupan manusia hingga saat ini.
Bersamaan dengan itu Allah juga menetapkan hukum-hukumNya untuk memastikan rancangan damai sejahtera bagi manusia dan seluruh ciptaanNya tetap on the track dan sesuai rasio Allah yaitu semua adalah baik adanya.
Bahwa Allah mengasihi seluruh ciptaanNya maka direkaciptalah moralitas agama dan etika sosial sebagai aspek hidup manusia. Moralitas dan etika sangat berguna agar manusia tau apa itu kecurangan, sadar ketika dicurangi dan mencurangi orang lain.
Dalam kerangka memberi kemudahan pemahaman kepada manusia, Â hikmat Allah yang mengisi moralitas agama dan etika budaya manusia kemudian dirumuskan dalam bentuk norma-norma sebagai panduan perilaku baik dan perbuatan adil. Norma-norma itu kemudian disepakati menjadi hukum positif.
Sebagai perwujudan moralitas agama dan etika sosial, hukum digunakan secara dinamis untuk membangun peradaban yang lebih baik dari masa ke masa. Hukum mencegah sekaligus melindungi manusia dari perbuatan curang. Â
Sebagai instrumen untuk mengendalikan kecurangan, hukum dimaksudkan tidak hanya semata mengekang sifat alami kecurangan manusia tetapi juga agar dapat meminimalisir kerusakan yang ditimbulkannya.
Karena perilaku curang merupakan sifat yang diturunkan dari awal mula kehidupan dan mustahil hilang dari diri manusia, maka semakin maju peradaban, semakin beragam pula bentuk dan penampakannya sehingga semakin sulit pula untuk dikenali.
Entah sadar atau setengah sadar, setiap orang bisa menuduh orang lain curang sambil dirinya melakukan hal yang sama. Pada dasarnya semua orang curang dalam cara dan konteks yang berbeda, sesuai kebutuhan, kepentingan dan perspektif tiap-tiap individu.