Mohon tunggu...
ALFARIZA ARYASATYA
ALFARIZA ARYASATYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

JUST A KID FROM JAKARTA / YouTube : Alfariza Aryasatya / Instagram : @alfarizaas / TikTok : @callmeavaress

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi Polaritas Sosial dan Politik di Masyarakat

27 Juni 2024   16:30 Diperbarui: 27 Juni 2024   17:07 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

MENGATASI POLARITAS SOSIAL DAN POLITIK DI MASYARAKAT

Polarisasi sosial dan politik merupakan fenomena yang semakin meruncing di banyak negara di dunia saat ini. Masyarakat terbagi menjadi kelompok-kelompok yang saling bertentangan dalam pandangan politik, nilai-nilai sosial, dan identitas. Polaritas ini tidak hanya menghambat kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan, tetapi juga mengancam keharmonisan sosial dan stabilitas politik suatu bangsa.

AKAR MASALAH POLARITAS SOSIAL DAN POLITIK 

Polarisasi sosial dan politik sering kali dipicu oleh beberapa faktor mendasar. Pertama, perkembangan teknologi dan media sosial telah mempercepat penyebaran informasi, namun juga memperdalam celah antar kelompok dengan memunculkan filter bubble yang membatasi paparan terhadapku sudut pandang yang berbeda. Kedua, ketidakpercayaan terhadap lembaga politik dan media tradisional memperburuk polarisasi dengan menciptakan narasi-narasi alternatif yang memperkuat identitas kelompok.

STRATEGI MENGATASI POLARITAS 

Untuk mengatasi polaritas sosial dan politik, diperlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan:

1. Pendidikan dan Literasi Digital

Membangun kesadaran akan pentingnya literasi digital yang inklusif dan kritis di kalangan masyarakat. Mengintegrasikan pendidikan tentang media sosial dan politik ke dalam kurikulum sekolah untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya mendengarkan sudut pandang yang berbeda.

2. Promosi Dialog dan Empati

Mendorong dialog antarkelompok dengan fokus pada empati dan pengertian terhadap perspektif orang lain. Mengadakan forum-forum diskusi publik yang terbuka dan aman untuk membahas isu-isu kontroversial.

3. Kolaborasi Antarlembaga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun