Mohon tunggu...
Auziah Mumtaz
Auziah Mumtaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Mekatronika dan Kecerdasan Buatan Universitas Pendidikan Indonesia

Mechatronics and Artificial Intelligence

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pendidikan Manfaatkan Kecerdasan Buatan sebagai Metode Pembelajaran Pendukung Indonesia Emas 2045

27 Mei 2022   13:00 Diperbarui: 27 Mei 2022   13:02 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Teknologi dan informasi berkembang semakin pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Terlebih lagi, revolusi teknologi saat ini menuju Era Society 5.0. dan Indonesia dianggap akan mencapai masa keemasannya di tahun 2045. Diperkirakan ledakan kelahiran akan terjadi di tahun 2045. 

Sebab pada tahun tersebut Indonesia diprediksi mendapatkan bonus demografi. Sekitar 70% dari jumlah penduduk di Indonesia merupakan penduduk dalam usia produktif dan 30% sisanya merupakan penduduk dalam usia renta. Hal ini menunjukkan bahwa di tahun 2045 nantilah Indonesia akan didominasi pemuda dan dapat dipastikan generasi ini akan memimpin negeri.

Nampaknya teknologi yang semakin canggih mendukung Indonesia Emas masa mendatang dengan sistem cerdas. Kini, teknologi lebih memperhatikan terhadap sektor otomatisasi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) pada hampir seluruh bidang kehidupan. 

Dalam perkembangan, agaknya sektor tersebut akan dimanufasikan dalam perluasan prospek kerja sumber daya manusia. Selain menggunakan sistem informasi yang semakin canggih, tenaga manusia juga akan tetap dipergunakan. Namun perkembangan ini justru menjadi buah bibir khalayak luas. 

Banyak pandangan dan kritikan mengenai hal tersebut. Menggiring opini yang mendukung maupun menentang mengenai perkembangan teknologi yang kian marak ini.

Teknologi yang selalu berkembang selaras dengan kecanggihan alat-alatnya. Tak hanya berupa instrumen konkret namun juga pengembangan aplikasi yang kian cerdas. 

Aplikasi-aplikasi tersebut dinilai sangat membantu pekerjaan manusia. Tak sedikit aktivitas manusia kini dapat tergantikan dengan adanya sistem cerdas. 

Perdebatan kian menjadi terkait perbincangan ini. Permasalahan tersebut lebih dikenal dengan sebutan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Sebagian orang berpikir bahwasanya kecerdasan buatan sangat menyalahi aturan alam. 

Semua tidak akan pernah dapat tergantikan dengan robot. Namun pada akhirnya, robot atau sistem cerdas hanya dapat membantu meringankan pekerjaan manusia bukan menguasai seluruh aktivitas manusia. Karena sudah menjadi ketentuan bahwasanya manusia dianugerahkan pikiran yang sehat dari Tuhan Yang Maha Esa dan robot sendiri adalah buatan manusia.

Pandemi kian menjadi. Beberapa sektor esensial terhambat keberlangsungannya. Salah satunya ialah sektor pendidikan. Teknologi pun mengambil peran aktif dalam menyongsong pendidikan di masa mendatang guna menyambut Indonesia Emas 2045. Revolusi yang kian berkembang memasuki era Society 5.0. hampir seluruhnya dikuasai oleh IPTEK. 

Tak ayal apabila pendidikan zaman sekarang menuntut siswa dan tenaga pengajar aktif perkembangan teknologi. Perkembangannya dari Era Industri 4.0 ke era Society 5.0 dapat dianggap sebagai kemajuan yang pesat. Jika sebelumnya teknologi lebih memperhatikan terhadap sektor otomatisasi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) pada hampir seluruh bidang kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun