PENDAHULUAN
Artikel ini mengkaji perkembangan masyarakat sipil di Rusia. bahwa budaya dan norma-norma sosial, yang berkembang selama periode Soviet, terus membentuk masyarakat sipil pada periode pasca-Soviet. Untuk perubahan di Rusia dalam bidang ekonomi, politik dan hukum, pergeseran dalam tatanan masyarakat sipil kontemporer Rusia telah terjadi.Â
Perubahan ini dijelaskan oleh warisan budaya-sejarah Uni Soviet dan kekhasan selanjutnya dari transformasi ekonomi, sosial dan politik Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet. saat menyusul naiknya Putin ke tampuk kekuasaan, Russia meningkatkan pengaruhnya di setiap aspek aktivitas sosial dan kehidupan. Disini saya membandingkannya dengan saat masih menjadi negara Uni Soviet.
Konsep Civil Society dominan didasarkan pada gagasan Tocquevillian tentang kebebasan berserikat (Foley dan Edwards, 1996) menjadikan masyarakat sipil sebuah ruang yang terletak antara negara, pasar dan individu (Cohen dan Arato, 1992). Han (1996).Â
Civil society merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang dilakukan secara sukarela, media massa, perkumpulan profesi, serikat buruh tani, gereja, atau perkumpulan keagamaan yang sering disebut juga organisasi massa di Indonesia (Rahardjo, 1999:141).
PEMBAHASAN
Ada sebuah organisasi khusus buatan pemerintah yang diorganisir pemerintah digambarkan sebagai ruang partisipasi. Mereka melayani untuk memberikan layanan kepada warga Soviet.Â
Individu menerima layanan ini di dasar kontribusi mereka kepada Komunis kolektif daripada kebutuhan mereka. organisasi-organisasi ini tidak didasarkan pada partisipasi sukarela dan kepemimpinan mereka terbentuk bagian penting dari elit politik Soviet Persatuan.Â
Sebagai bagian dari struktur kekuasaan vertikal negara, Organisasi ini memaksa partisipasi untuk memonopoli wacana public. Meskipun otonom dari negara, para aktivis mensubordinasikan diri mereka pada negara dalam pertukaran untuk akses ke elit politik.Â
Sebagai akibatnya, aktor-aktor ini dianggap sebagai bagian aparatur negara dan tidak terpisah darinya. Secara efektif, ini berarti bahwa masyarakat sipil Soviet dilembagakan di dalam negara.Â
Akibatnya, sebagai ruang masyarakat sipil tidak dianggap sebagai sebuah arena yang akan berkumpul, mewakili dan mengartikulasikan kepentingan dan memfasilitasi kolektif tindakan antara individu dan negara, tetapi malah dilihat sebagai arena yang terorganisir dan salah satu aspek dari kontrol sosial. Kami berpendapat bahwa ini membatasi kemampuan agen individu untuk menjembatani melintasi dan membangun perantara yang otonom ruang masyarakat sipil di Rusia pasca-Soviet.