Mohon tunggu...
Auxilla Nanda
Auxilla Nanda Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

@auxillananda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pantai dan Bencana

19 September 2023   07:49 Diperbarui: 19 September 2023   07:51 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            Kak Arya berlari ke arahku dan mulai menggapai tanganku. Getaran mulai terasa lagi. Sepertinya ini adalah gempa susulan. Tubuhku sempurna tenggelam di muka pantai. Kakiku masih bisa menyentuh dasarnya dan untung saja Kak Arya tepat waktu. Ia mulai menarikku dan membawaku ke tepian.

            Saat di tepian, aku dan Kak Arya langsung berlari menjauhi garis pantai. Getaran yang aku rasakan saat aku tenggelam mulai kurasakan lagi. Kini gempa susulan datang lagi. Susulan yang ketiga. Aku dan Kak Arya berlari ke arah Bunda, Ayah, dan Arka yang berada di tanah lapang yang jauh dari garis pantai.

            Lantas bunda memelukku dan mencium keningku. Aku tak melepaskan pelukanku dari bunda. Aku masih merasakan perasaan saat aku tenggelam. Aku takut. Aku takut. Hatiku seperti berkata seperti itu. Himbauan selanjutnya telah terdengar. Isi himbauan itu telah memutuskan bahwa kawasan pantai masih belum aman dan para petugas pantai menyarankan agar kami pulang dan untuk gempa susulan diperkirakan sudah tidak ada.

            Kami berlima pun bergegas memasuki mobil dan mulai meninggalkan pantai. Di dalam mobil aku memutuskan untuk menutup mata dan mencoba untuk tertidur. Ah, pantai. Aku suka denganmu. Tetapi dengan kejadian tadi, kamu jadi menakutkan. Mungkin aku tak mengunjungimu untuk beberapa waktu. Aku akan mengunjungimu lagi saat semuanya telah kembali aman. Lantas, aku telah memasuki dunia mimpi di tidurku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun