Mohon tunggu...
auva
auva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka membaca di sela kesibukan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembubaran Pengajian Syafiq Riza Basalamah: Tantangan Keragaman dan Toleransi dalam Islam di Indonesia

11 Juli 2024   01:48 Diperbarui: 11 Juli 2024   01:54 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara besar dengan masyarakat yang beragam. Keragaman di Indonesia mencakup banyak aspek seperti suku, bahasa, dialek, dan agama. Salah satu keragaman yang menonjol adalah keragaman agama. Di Indonesia terdapat lebih dari 200 agama, namun enam agama yang populer dan banyak dipeluk mayoritas rakyat Indonesia adalah Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Di antara agama-agama tersebut, yang memiliki penganut terbanyak adalah Islam dengan persentase lebih dari 80 persen.

Islam merupakan agama dengan penganut terbanyak di Indonesia, dan urutan kedua terbanyak di dunia. Dengan banyaknya individu yang menganut agama Islam, muncul berbagai perspektif yang kemudian menimbulkan aliran-aliran berbeda. Aliran Islam yang beragam ini juga terdapat di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa keragaman aliran kepercayaan ini seringkali menimbulkan gesekan sosial yang berpotensi menimbulkan konflik karena sikap yang tidak sesuai dalam menanggapi keragaman yang ada.

Konflik akibat gesekan sosial ini cukup sering terjadi di Indonesia. Bahkan, belum lama ini terjadi di Surabaya, tepatnya di Kecamatan Gunung Anyar, yaitu pembubaran pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah oleh GP Ansor. Kejadian tersebut terjadi karena konflik yang disebabkan oleh perbedaan pemikiran yang disikapi secara kurang tepat antara kedua belah pihak.

GP Ansor dan Fungsinya

Gerakan Pemuda (GP) Ansor adalah Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang bergerak di bidang kepemudaan dan kemasyarakatan. Organisasi ini resmi berdiri sejak Muktamar NU ke-9 pada 24 April 1934 atau 10 Muharram 1353 H di Banyuwangi. Selain itu, badan otonom ini juga membawahi Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Kedua organisasi ini sering disamakan karena keduanya aktif sebagai organisasi NU. Padahal, GP Ansor adalah organisasi yang menaungi Banser.

Berdirinya GP Ansor dilandasi oleh eksistensi Sumpah Pemuda dan juga sebagai perwakilan dari suara anak muda berbasis Islam, khususnya dari kalangan warga NU. Sementara itu, Banser berdiri dengan tujuan sebagai pengamanan terhadap kegiatan-kegiatan yang digelar oleh NU, dan sekarang juga ikut terlibat dalam kegiatan militer baik di lingkungan NU maupun masyarakat umum. Berikut adalah tugas-tugas GP Ansor:

  • Membentuk serta mengembangkan pemuda Indonesia sebagai kader yang cerdas, tangguh, punya keimanan kepada Allah SWT, berakhlak mulia, terampil, sehat, berbudi luhur, ikhlas, beramal saleh, dan patriotik.
  • Menegakkan ajaran Islam Aswaja, yakni menempuh salah satu madzhab empat dalam wadah negara NKRI.
  • Aktif berperan untuk pembangunan nasional agar cita-cita kemerdekaan bisa terwujud, mencakup prinsip keadilan, kemakmuran, kemanusiaan, bermartabat, dan diridhoi oleh Allah SWT.

Secara umum, tugas GP Ansor adalah mempertahankan serta mengembangkan ajaran-ajarannya. Sedangkan tugas Banser adalah:

  • Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta kegiatan keagamaan maupun sosial di lingkungan Nahdlatul Ulama.
  • Mengatur, mengelola, dan menata acara kenegaraan dan acara resmi sesuai dengan perencanaan kegiatan.
  • Memberikan pengamanan, pemeliharaan, pelestarian, dan konservasi wilayah maritim NKRI.

Jadi, tugas Banser lebih fokus pada keamanan dan ketertiban masyarakat maupun negara.

Profil Ustaz Syafiq Riza Basalamah

Nama lengkapnya adalah Syafiq Riza Hasan Basalamah. Ia lahir di Jember, Jawa Timur pada 15 Desember 1997. Ia adalah ustaz dengan aliran Salafi dan juga aktif menjadi dosen, penulis, dan pendakwah. Ia adalah putra Hasan bin Abdul Qadir bin Salim dan memiliki marga Basalamah yang berasal dari Hadramaut, Yaman.

Ustaz Syafiq Basalamah adalah alumni dari Pesantren Al-Irsyad Al-Islamiyyah. Ia menempuh pendidikan SMP dan SMA di Bondowoso. Selanjutnya, ia meneruskan pendidikan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta sebelum melanjutkan studi S1 hingga S3 di Madinah dengan mengambil Jurusan Dakwah dan Ushuluddin di Universitas Islam Madinah, dan lulus dengan predikat cumlaude.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun