Mohon tunggu...
Autumn Fantasy
Autumn Fantasy Mohon Tunggu... -

SAMPAI HABIS WAKTUNYA JGN TINGGALKAN KU

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ternyata Cinta Itu..

29 Mei 2012   18:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:37 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari ku duduk terdiam dlm sebuah kamar sempit. Pikiran ku melayang pada masa lalu. Sewaktu kecil ada seorang kakek yg setia menemani dan merawat ku dikala orang tua sibuk mencari nafkah. Sampai aku akan menginjak kelas 1 sd, dia meninggal. Ku kehilangannya.
Tapi sementara kakek meninggal masih ada paman yg begitu menyangi ku layaknya seorang anak dengan seorang ayah. Maklum paman masih jojoba. Dia buat ku merasa spesial. Dia jg teman sekaligus sahabat meski kita jauh berberda umurnya. Dia berwatak keras tp tak pernah sekalipun marah sehingga menyakiti ku. Ku bahagia memiliki dia. Kls 3 sd kumulai mempunyai seorang pembimbing akademik privat. Dia benar, dia bukan hanya pengajar tapi juga pendidik. Blm cukup pny seorang paman yg selalu mengasihi ku, aku pun ternyata mempunyai guru privat yg begitu sayang padaku. Meski katanya aku keras kepala. Nyatanya kami bersahabat. 6 thn aku didampinginya. SMA aku masih terus berkomunikasi dengannya, meski sudah tak menjadi guru privat ku, tp dia masih begitu peduli dengan studi ku. Maklum ortu msh sibuk mencari nafkah. Dia jg sahabat dlm hidup. Banyak cerita yg kami sharing kan bersama. Namum siapa sangka menjelang kelulusan ku dr sma beliau meninggal sewaktu aku keluar kota mencari tempat tinggal untuk nanti sewaktu kuliah pikir ku. Ini terlalu mendadak. Tak sempat bertemu. Tak sempat ucapkan kata perpisahan. Ku kehilangnnya. Sedikit lebih perih dari pada saat ku berduka krn kepergian kakek. Selama beberapa bulan sering ku melamun krn kepergiannya.
Sewaktu awal sma ku punya kekasih, tp kami tak banyak komunikasi. Tapi kumenyayanginya sepenuh hati. Aku mendapatkan orang yang kuinginkan. Sungguh bahagia meski akan memiliki hanya untuk sementara. Ku dapatkan cinta lagi. Setelah guru ku meninggal, aq sempat putus dengan kekasih. Keluarga pun semakin rumit keadaannya. Tp kl paman mengunjngi ku semua sedih hilang meski sejenak. Dia kini sudah menikah namun tak memiliki anak. Akulah pemenang hatinya. Meski tak pernah ungkapkan itu aku tau dari perhatian yg dia beri. Ku harus berpisah dengannya sewaktu masuk universitas. Dipertengahan masa kuliah aku kehilangan kontak dengan mantan kekasih, yg sebenarnya msh ku sayang. Ku kehilangannya.
Beruntunglah diri ku bertemu dengan teman-teman 1fakultas, 1kos, 1organisasi yg beberapa akhrnya menjadi sahabat yg menguatkan aku. Diakhir-akhir masa kuliah mantan kekasih datang kembali padaku. Ah masih punya paman dan kekasih yg spesial dlm hidup ku. Sampai aku lulus kuliah.
Hari itu datang begitu kelam bagiku. Ku kehilangan paman ku kali ini. Tak kusadari spesialnya dlm hidup ku luar biasa. Aku tak hanya kehilangan dia, hasrat hidup pun hilang, tak ingin kan ortu, sahabat, kekasih yg masih ada untuk ku.
2 tahun aku mencoba bangkit dari kehilangan ku. Karena dia pun pergi mendadak dari hidup ku.
Sekarang ku telah melewati masa itu. Sedang merelakan kepregiannya. Inilah masa lalu yg terekam dlm pikiran ku. Tiba-tiba ku menemukan jawabannya kenapa ke harus merelakan mereka pergi dari hidup ku. Ternyata begitu banyak silih berganti cinta datang dan pergi dari hidup ku itu pemberian dari sang cinta sejati yg tak akan pernah ku kehilangannya, kl aku tak meniggalkan-Nya.
Kini ku ucapkan banyak terima kasih Tuhan buat Cinta Mu yg Kau beri melalui orang2 disampingku. Sekarang cinta yg kupunya ku serahkan pada Mu, yg pasti akan menjaga ortu, kekasih dan sahabat-sahabat ku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun