Mohon tunggu...
Nurul Fadhilah
Nurul Fadhilah Mohon Tunggu... Lainnya - Marketing Enthusiast

Is a passionate digital marketing enthusiast with three years of experience, focusing on social media management, content creation, and copy writing. A graduate of Economics Management from Universitas Islam Indonesia, she has expertise in Business Development and Creative Marketing. Driven to grow as a creative digital marketer, she is always eager to explore new opportunities and contribute impactful ideas to the industry.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Autoconz Perkenalkan Teknologi 3D Construction Printing Sebagai Solusi Konstruksi Masa Depan Dalam INDEX Yogyakarta 2024

16 November 2024   09:00 Diperbarui: 16 November 2024   09:02 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Penyerahan Plakat Dari Perwakilan Mitra Pabrik kepada CEO Autoconz, Antonius Ali.

Yogyakarta, Kamis (30/10) -- Dalam acara Innovative Design Exhibition (INDEX) Yogyakarta bertema "SHOWCASE OF BUILDING MATERIAL TECHNOLOGY" yang digelar di MICC The Alana Yogyakarta Hotel, Autoconz bersama mitrapabrik.com memperkenalkan inovasi teknologi 3D Construction Printing (3DCP). Mengusung judul "Teknologi 3D Printing Untuk Solusi Konstruksi Masa Depan," acara ini dihadiri oleh kalangan profesional serta pemerhati bidang konstruksi dan arsitektur yang tertarik dengan potensi teknologi ini.

Antonius Ali, CEO Autoconz, menyampaikan wawasan mendalam tentang perkembangan, manfaat, dan penerapan teknologi 3DCP di industri konstruksi Indonesia. "Kami berkomitmen untuk terus berinovasi demi menghadirkan solusi yang dapat membantu pembangunan berkelanjutan di Indonesia," ungkap Ali.

Teknologi 3DCP Autoconz mulai dikembangkan pada 2018 di Yogyakarta dan berhasil mencapai tahap komersial pada 2022. Melalui penelitian selama tiga tahun, Autoconz berhasil menciptakan material dan mesin 3DCP yang mampu membangun rumah pertama berbasis 3D printing di Asia Tenggara, tepatnya di Turi, Sleman, Yogyakarta.

Di tengah backlog perumahan sebesar 12,7 juta unit dan ancaman bencana gempa yang sering terjadi di Indonesia, teknologi 3DCP diharapkan dapat berkontribusi dalam mengatasi tantangan perumahan nasional. "Kami melihat bahwa dengan 3DCP, proses pembangunan menjadi lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan," tambah Ali. Dengan teknologi ini, waktu konstruksi dapat dipersingkat, kebutuhan bekisting berkurang, limbah konstruksi diminimalkan, dan hasil bangunan menjadi lebih kokoh dan fleksibel secara desain.

Antonius Ali menjelaskan tantangan yang dihadapi 3DCP, antara lain regulasi yang perlu disesuaikan, kesiapan tenaga ahli, dan edukasi pasar. Namun, adanya dukungan dari pemerintah dalam program pembangunan tiga juta rumah oleh Presiden Prabowo membuka peluang untuk kolaborasi antara sektor pemerintah dan swasta, serta pengembangan standar konstruksi yang dapat mengakomodasi teknologi 3DCP di masa depan.

Ali menekankan bahwa pemerataan perumahan merupakan tantangan besar yang membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. "Kami percaya bahwa solusi untuk pemerataan perumahan tidak dapat dicapai sendirian. Ini adalah upaya bersama agar dapat memberikan rumah bagi setiap keluarga di Indonesia yang membutuhkan," tegasnya.

img-2136-png-67371990c925c4265d1bd122.png
img-2136-png-67371990c925c4265d1bd122.png

Sumber: Dokumentasi Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun