Mohon tunggu...
Fitri Kusnayanti
Fitri Kusnayanti Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Let's connect! Ex-journalist (persma). Content writer and copywriter. Write articles with random and informative topics

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gagal Kiamat Lagi Setelah Peramal India Prediksi Kiamat 29 Juni

29 Juni 2024   20:49 Diperbarui: 29 Juni 2024   21:41 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muka Bumi, sumber: Unspash (NASA)

Lantas Bagaimana Pandangan Agama Soal Kiamat?

Netizen Indonesia dihebohkan dengan prediksi seorang peramal asal India, Khusal Kumar yang mengatakan bahwa akan terjadi kiamat pada 29 Juni 2024. Hal ini erat kaitannya dengan perang dan konflik yang terjadi di berbagai wilayah, misalnya perseteruan Korea Utara dan Korea Selatan yang kembali memanas dan  perang antara Israel dan Palestina yang belum juga usai dan semakin parah setiap harinya. 

Khusal mengungkapkan bahwa perang dunia (World War) III menjadi pemicu kiamat tersebut. Namun, ternyata ramalan Khusal tersebut salah besar. Hingga artikel ini ditulis, tidak ada pertanda kiamat atau bencana besar yang melanda dunia. Tentunya, hal ini perlu disyukuri, kan? Ramalannya ini merupakan ramalan mengenai kiamat yang kedua dalam setahun ini. Sebelumnya, Khusal mengungkapkan bahwa kiamat akan terjadi pada 10 Juni 2024.

Lebih dari 10 tahun lalu, warga dunia pernah juga mendapatkan prank kiamat pada 21 Desember 2012 silam. Bahkan, sampai dibuat film berjudul 2012. Prediksi ini didasarkan pada ramalan atau kalender Suku Maya yang berhenti pada tanggal tersebut. Nyatanya, berhentinya kalender pada tanggal tersebut bukanlah sebuah ramalan kiamat, melainkan dimulainya tahun yang baru.

Terkait kiamat yang diprediksi hari ini, warganet Indonesia malah menanggapinya dengan lelucon, seperti "Jangan dulu dong, diundur tanggal 30 aja, gue belum gajian." Netizen memang ada-ada saja jokes-nya.

Kiamat Menurut Pandangan Agama

Islam

Kiamat atau hari akhir menjadi topik yang menarik dan sering dibicarakan. Dalam islam,kiamat dibedakan menjadi kiamat sugra (kecil) dan kubra (besar). Kiamat kecil dapat berupa bencana alam atau kematian. Sementara kiamat besar adalah hari dimana semua yang ada di muka bumi ini hancur tak bersisa (kiamat sesungguhnya). Kiamat tidak dapat diprediksi kapan datangnya, bahkan oleh Nabi Muhammad sekalipun. Namun, Allah SWT memberikan pertanda. Pertanda kiamat besar seperti munculnya Yajuj dan Majuj, munculnya Dajjal dan Imam Mahdi, Turunnya Nabi Isa, hingga matahari terbit dari barat.

Kristen

Kristen juga memberikan pertanda terjadinya akhir zaman seperti munculnya mesias palsu, pornografi yang merajalela, dan terjadi kejahatan di muka bumi. Kristen juga percaya bahwa saat kiamat nanti Yesus akan turun untuk kedua kalinya dan akan menghakimi orang hidup dan mati. Pertanda lain adalah kelaparan, wabah penyakit, dan peperangan.

Katolik

Tak berbeda dengan Kristen, Katolik juga percaya kiamat akan datang suatu hari nanti dan menjadi hari kesengsaraan umat manusia. Saat kiamat terjadi, maka akan muncul pemberontakan, peperangan, dan pengkhianatan terhadap gereja.

Budha

Budha berpendapat bahwa alam semesta tidak memiliki awal dan akhir. Alam terbentuk, musnah, dan terbentuk lagi dengan waktu yang panjang.

Hindu

Menurut Agama Hindu, kiamat bukanlah akhir dari segalanya. Mereka percaya akan siklus kehidupan dan setelah kiamat, maka akan dimulai kehidupan baru. Siklus ini biasa disebut kalpa. Kalpa diartikan sebagai periode waktu yang panjang dan berhubungan dengan alam semesta. Usianya berkisar 4,1 hingga 8,2 miliar tahun.

Nah, itu tadi berita mengenai kegagalan kiamat untuk kedua kalinya dan pandangan kiamat menurut beberapa agama. Kapan datangnya kiamat mungkin masih menjadi misteri, tetapi tandanya bisa dilihat dengan nyata. Hal paling penting dari menyambut kiamat adalah dengan mempersiapkan diri menjadi pribadi yang lebih baik berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun