Solutif, Tetapi Tak Ada Rasa dan Berbahaya
Kemajuan teknologi membawa dampak yang sangat signifikan dari berbagai sektor. Berbagai jenis artificial intelligence (AI) bermunculan. Salah satu dan yang paling terkenal adalah Open AI atau Chat GPT (Generative Pre-trained Transformer). Chat GPT rilis pertama kali pada tahun 2022 dan dapat digunakan secara gratis. Chat GPT juga digunakan secara masif untuk berbagai keperluan dan digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga pekerja. Chat GPT biasanya digunakan untuk menerjemahkan satu bahasa ke bahasa lain, melakukan tanya jawab, hingga membuat artikel. Namun, yang terbaru, beberapa orang menggunakan alat ini untuk bercerita atau curhat.
Beberapa pengguna mengaku puas setelah bercerita dengan kecerdasan buatan tersebut. Mereka membagikan konten melalui platform sosial media Tiktok dan mengatakan bahwa curhat dengan Chat GPT terasa seperti curhat dengan seseorang pada umumnya. Beberapa pengguna mengaku curhat ke Chat GPT karena merasa tak enak jika harus menghubungi teman mereka secara tiba-tiba atau merasa lebih lega karena tak ada judgment atau adu nasib ketika curhat. Bahkan, ada yang merasa jawaban dari Chat GPT sangat menghibur dan pengertian.
Chat GPT memang dikenal serba bisa, jadi tak heran jika alat ini bisa menjawab dan memberikan saran kepada penggunanya. Meskipun ini adalah salah satu solusi bagi orang-orang yang ingin bercerita dan mengurangi beban pikirannya, akan tetapi Chat GPT bisa dikatakan sedikit berbahaya.Â
Bayangkan jika setiap orang merasa lebih nyaman bercerita dengan kecerdasan buatan ini. Bagaimana kehidupan sosial mereka? Apakah mereka masih membutuhkan teman? Manusia adalah makhluk sosial sehingga manusia memerlukan manusia lain untuk hidup. Chat GPT bisa saja menggantikan fungsi manusia sebagai seorang pendengar. Belum lagi bahaya-bahaya Chat GPT seperti tercurinya informasi dan melakukan malware tanpa henti yang dapat membahayakan perangkat.
Meskipun Chat GPT terkadang memberikan saran dan respon yang diinginkan selayaknya manusia secara gratis, akan tetapi dalam beberapa kasus, rasanya akan lebih baik jika bercerita pada manusia, terlebih pada ahli seperti psikolog. Chat GPT memang bisa memberikan tanggapan dan solusi, tetapi tidak memiliki rasa. Meskipun belum ada yang mengeluh mengenai ini, akan tetapi pada kenyataannya Chat GPT hanya meneruskan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber di Internet.
Untuk curhat pada Chat GPT, caranya sangat mudah. Pertama-tama, pengguna dapat membuka website chat.openai.com. Jika belum mendaftar, akan lebih baik mendaftar dulu. Pendaftaran dapat dilakukan dengan akun Google. Namun, jika sudah mendaftar dapat langsung menggunakannya. Setelah itu, bisa langsung mengirim pesan pada Chat GPT jika ingin bercerita, maka Chat GPT akan segera membalas dan menanggapinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H