Masih ingat betul, pada tanggal 20 Maret 2010, adalah hari dimana saya mencurhatkan kegalauan saya kepada Gus Mus, ihwal problematika dunia akademik. Tahun itu adalah masa ababil saya, masa yang masih anget-angetnya dalam berproses. Pun sampai sekarang; masih proses.
Saya pun bertanya kepada beliau yang terbuka dan selalu menerima siapapun orang yang sedang butuh pencerahan.
Saya: "assalamu'alaikum yai..nyuwun sewu..bade tangklet gihh.. sekarang ini, kemunculan golongan islam kian beragam, ada "islam Liberal, islam Radikal, Islam Moderat, ada pula islam Foundamental" menurut jenengan sendiri pripun, dengan menjamurnya islam-islam yang jelas berbeda dalam ideologinya itu? lalu, bagaimana tanggapan anda tentang makna "islam liberal dan islam radikal" itu sendiri.?? suwun
(waktu itu saya benar-benar galau segalau-galaunya. Terombang ambing dengan kondisi pergelinjangan akademik yang ngalor-ngidul tak jelas itu. Beda dengan di dunia pesantren, yang adem ayem)
Beginilah jawaban2 Gus Mus yang saya sarikan
Gus Mus: "Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Tidak apa2 asal mereka "masih terus mau belajar", nanti toh akan sampai ke Islam Titik, insyaAllah. Siapapun orangnya, teruslah belajar tentang Islam. Dan kalau semuanya sudah sama-sama pandai, insyaAllah beres. Sabar; jangan tergesa-gesa saling pamer kepandaian. Itu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H