Mohon tunggu...
Mareta Aurynisa
Mareta Aurynisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Experience is the best teacher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Perbedaan Antara Empati dan Simpati dalam Komunikasi

7 Januari 2025   00:48 Diperbarui: 7 Januari 2025   00:48 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam konteks komunikasi, cara kita berinteraksi dengan orang lain dapat sangat dipengaruhi oleh apakah kita beroperasi dari tempat simpati atau empati. Komunikasi yang didasarkan pada simpati cenderung menghasilkan respons yang lebih umum dan kurang mendalam. Kita mungkin mengucapkan kata-kata penghiburan tanpa benar-benar memahami apa yang dirasakan oleh orang tersebut.

Sebaliknya, komunikasi yang didasarkan pada empati memungkinkan dialog yang lebih terbuka dan jujur. Ketika seseorang merasa bahwa kita benar-benar memahami perasaannya, mereka cenderung merasa lebih nyaman untuk berbagi pengalaman mereka secara lebih mendalam. Ini menciptakan ruang bagi percakapan yang lebih bermakna dan dapat memperkuat hubungan interpersonal.

Cara Membangun Simpati dan Empati

Setiap orang umumnya bisa memiliki simpati, tetapi tidak semua orang dapat berempati. Empati dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti hubungan dengan orang lain, pengalaman di masa lalu, dan pola asuh orang tua. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung memiliki empati lebih tinggi daripada laki-laki.

Karena perbedaan simpati dan empati tidak terlalu signifikan, Anda bisa membangun keduanya dengan cara berikut ini:

*           Perhatikan perasaan dan reaksi Anda sendiri terhadap situasi orang lain, kemudian cobalah untuk mengidentifikasi dan mengakui rasa peduli yang Anda rasakan.

*           Praktikkan kepedulian terhadap orang di sekitar Anda dan tunjukkan perhatian kecil, seperti mendengarkan dengan penuh perhatian atau menawarkan bantuan.

*           Tempatkan diri Anda pada posisi orang lain dan bayangkan bagaimana perasaan Anda jika berada dalam situasi orang tersebut dan cobalah pahami perasaan dari sudut pandangnya.

*           Hindari menginterupsi atau memberikan nasihat dan fokuslah untuk memahami perasaan mereka.

*           Terapkan mindfulness, yaitu praktik untuk melatih diri agar fokus terhadap keadaan sekitar dan emosi yang dirasakan serta menerimanya.

*           Bersikap kritis dan hindari menghakimi saat orang lain mengalami kesulitan atau kesedihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun