Mohon tunggu...
Aurora C
Aurora C Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer.

I love food.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Emotional Intelligence Bukan Tuntutan, Melainkan Keharusan

13 Mei 2023   16:51 Diperbarui: 26 Maret 2024   12:19 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Emotional Intelligence adalah bagaimana cara dan kemampuan kita dalam menerima, mengontrol, mengekspresikan,memahami dan mengungkapkan emosi dengan tepat, atas apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh diri kita sendiri dan orang lain dengan membaca kondisi dan situasi yang ada.

   Setiap orang perlu dan harus mengenali mekanisme kerja emosi dan mengelolanya dalam kehidupan sehari-hari. Pernah seorang teman meminjam sepatu saya dan  tidak mengembalikannya tepat waktu. Tentu saya harus bisa mengendalikan emosi, supaya hal-hal yang tidak diinginkan itu tidak akan terjadi. Saya tanya dengan baik apa alasannya, sehingga orang tersebut sadar akan kesalahannya dan minta maaf, lalu saya memaafkannya. Bisa saja saya marah dan membentaknya atau bahkan berkata dengan kasar, tetapi itu akan membuat keadaan semakin tidak kondusif. Jadi dengan mengenal emosi tersebut, kita mampu mengelolanya dengan bijak dan tepat, supaya komunikasi dengan orang lain dapat berlangsung secara baik dan efektif.

   Emotional Intelligence bertujuan agar seseorang mampu mengelola emosinya, mengerti dan mengontrol dan mampu memahami perasaan diri sendiri maupun orang lain. Dengan demikian hubungan interpersonal yang terjalin kuat dan awet sehingga bisa mencapai tujuan bersama.

   Ada 5 komponen Emotional Intelligence pada diri seseorang, yaitu :

a. Self Awareness : kesadaran untuk mengetahui dan mengenali emosi diri sendiri atas apa yang kita rasakan. Jadi kita bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri.

Taat dan patuh terhadap rambu-rambu lalu lintas sebagai peraturan berkendara. Berhenti di saat lampu merah dan maju di saat lampu hijau. Dengan demikian kita terhindar dari kemacetan dan kemungkinan kecelakaan lalu lintas sedikit.

b. Self Regulation : kemampuan untuk mengontrol dan mengubah emosi terhadap pikiran dan perilaku/tindakan kita dengan bijaksana.

Ketika sahabat saya lupa mengembalikan uang yang dipinjam dari saya, saya kesal dan ingin membentaknya. Namun karena saya memahami apa itu Self Regulation, saya mengambil napas dalam-dalam dan berusaha untuk memahami alasan mengapa sahabat tersebut tidak mengembalikan sepatu tepat waktu. Dengan demikian, saya mampu menghadapi situasi dengan tenang dan mencari solusi yang tepat, sehingga teman saya mau minta maaf dan menepati janjinya, dan saya pun tidak berubah menjadi "monster".

c. Self Motivation : kemampuan untuk mendorong diri sendiri, mengejar dan mendapatkan suatu tujuan. Kita juga harus mengetahui apa yang menjadi sumber-sumber motivasi kita.

Ketika saya ingin mendapatkan IP yang tinggi untuk bisa melanjutkan S2 ke luar negeri, saya  memotivasi diri sendiri untuk belajar dengan tekun dan menggapai cita-cita nya bekerja di luar negeri.

d. Social Skills : kemampuan untuk mengatur cara berkomunikasi pada orang lain dengan memahami keadaan (perasaan) orang tersebut dengan situasi dan waktu yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun