Mohon tunggu...
Lizz
Lizz Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Now only @ www.fiksilizz.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ngulik Matematika SD Ala IRT

22 September 2014   19:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:56 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya tadi pagi buka FB dan sempat melihat ada heboh tentang pelajaran Matematika yang didapat oleh anak kelas 2 SD. Bahkan topik ini sempat dijadikan berita oleh sebuah media online, plus ramai juga di-share di FB.


Ceritanya, ada seorang mahasiswa yang memprotes guru adiknya, karena adiknya hanya mendapat nilai 20 atas PR yang dia yakin seluruh jawabannya benar. Adiknya itu masih kelas 2 SD.


Contoh soalnya adalah :

4+4+4+4+4+4 = ... x ... = ...

Jawaban anak kelas 2 SD itu sesuai arahan kakaknya adalah 4 x 6 = 24. Tapi oleh gurunya disalahkan karena yang betul adalah 6 x 4 = 24.


Lho??? Apa bedanya wong hasilnya sama-sama 24?


Bila merujuk pada sifat komutatif pada matematika, maka a x b = b x a. Jadi 6 x 4 = 4 x 6. Mutlak betul, kalo dilihat dari sifat komutatif dan hasil akhirnya. Tapi bila masuk pada konsep logika matematika, maka 6 x 4 tidak sama dengan 4 x 6 walaupun hasilnya tetaplah sama, 24. Lho, kok bisa???


Dalam soal di atas sudah disebutkan 4+4+4+4+4+4. Ada 6 angka 4. Maka sistem operasi perkaliannya adalah 6 x 4, BUKAN 4 x 6. Kalau 4 x 6 itu artinya ada 4 angka 6 alias 6+6+6+6. Beda kan?


Matematika termasuk ilmu di awang-awang, alias sulit dibayangkan kalau tanpa ditetapkan. Maka penerapan matematika dalam bentuk sederhana biasanya dirupakan dalam soal cerita. Di sini kita bermain dengan konsep logika matematika.


Lalu bagaimana bentuk sederhana mengapa 4 x 6 bukanlah 6 x 4? Kita ambil saja contoh yang paling umum. Siapa yang belum pernah sakit dan berurusan dengan minum obat?


Dosis obat yang biasa harus diminum adalah 3 x 1 alias 3 kali minum, per minum 1 sendok atau 1 butir. Lha kalo 3 x 1 = 1 x 3? Apa akibatnya kalo minum obat dirapel jadi 1 kali minum, per minum langsung 3 sendok atau 3 butir? Saya kira anak SD kelas 2 pun bisa memahami konsep ini dengan mudah. Mungkin tidak tepat kalo berurusan dengan pakar matematika dan ilmu pasti lainnya. Tapi harus gimana ortu menjelaskan itu pada anak kelas 2 SD kalo nggak pake contoh nyata? Sementara dari dulu ajaran guru 'harus' seperti itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun