Ketika terbuka pandanganmu
kau terjebak, tentu tak tahu
baiklah, aku menjelma buku dipelantar matamu
Silahkan sempatkan, karena aku adalah jiwa yang bergejolak di bawah tirani nafsu
Hampir lelah terbingkai senja yang tak tergapai ketika langit dan bumi, ketika api dan air
Kau bukalah...
Aku ingin ini
Aku mau itu
Kau hendak apa aku rancu
Tatkala kau dapati derai itu kunjung reda...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!