Kurikulum Merdeka adalah kebijakan pendidikan baru di Indonesia.
Mengutip laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten pembelajaran akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Di sisi lain, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajarnya. Sehingga, pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Karena itu, dalam cakupannya konten kurikulum merdeka terdiri dari kompetensi, pelaksanaan pembelajaran yang fleksibel dan karakter pelajar pancasila. Sedangkan, pihak satuan pendidikan, guru dan peserta didik diberikan keleluasaan untuk pengembangan proses pembelajaran.
Penerapan kurikulum merdeka, selain untuk memberi jawaban terhadap beberapa permasalahan yang melekat pada kualitas manusia Indonesia dan problem pendidikan selama ini, secara spesifik juga dimaksudkan untuk mendorong agar peserta didik dalam pembelajaran mampu berkembang sesuai dengan minat, bakat, potensi dan kebutuhan.
Dalam proses penerapannya, tentunya tidak semudah yang dibayangkan, Terdapat beberapa hambatan atau tantangan yang umumnya terjadi dalam pengaplikasian Kurikulum Merdeka, antara lain:
1. Kesiapan Guru: Tantangan terbesar dalam pengaplikasian Kurikulum Merdeka berasal dari kesiapan guru sebagai pembawa perubahan di kelas
2. Pemahaman dan Persiapan Guru: Kurangnya pemahaman dan persiapan guru menjadi kendala dalam mengaplikasikannya Kurikulum Merdeka
3. Keterbatasan Sarana dan Prasarana: Hambatan guru dalam penerapan Kurikulum Merdeka meliputi keterbatasan sarana dan prasarana
4. Adanya Perbedaan pada setiap siswa: Adanya perbedaan kemampuan belajar dan cepat atau lambatnya siswa dalam menerima, memahami suatu materi pembelajaran di dalam kelas juga menjadi salah satu hambatan dalam implementasi Kurikulum Merdeka
5. Kendala Softskill Guru: Softskill yang dimiliki guru menjadi kendala karena masih banyak guru yang belum mampu menunjukkannya
Tentu, pengaplikasian Kurikulum Merdeka memang bisa menjadi tantangan dan hambatan bagi guru/instansi pendidikan yang belum siap dan masih beradaptasi, tapi ada beberapa solusi yang mungkin bisa membantu, antara lain:
1. Pelatihan dan Pembekalan: Berikan pelatihan dan pembekalan kepada guru dan staf pendidikan mengenai prinsip dan metode Kurikulum Merdeka. Pastikan mereka memahami konsepnya dan memiliki keterampilan yang diperlukan.