Mohon tunggu...
Aurinda Antarani
Aurinda Antarani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menonton drama

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Penyakit Mpox

30 September 2024   07:47 Diperbarui: 30 September 2024   07:48 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT MPOX

AURINDA ANTARANI/191241211

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

            Monkeypox (mpox) atau sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet adalah penyakit infeksi akibat virus cacar monyet, spesies dari genus Orthopoxvirus. Virus ini memiliki dua klade virus yang berbeda: klade I (dengan subklade Ia dan Ib) dan klade II (dengan subklade IIa dan IIb). Pada 2022-2023, wabah global mpox disebabkan oleh klade IIb. Penyakit ini umumnya terjadi akibat kontak dengan primata, seperti monyet, dan hewan pengerat seperti tikus, tupai, atau hamster yang terinfeksi. Penyakit ini juga bisa menular dari orang ke orang.

            Mpox pada manusia pertama kali ditemukan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970. Penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung selama 2-4 minggu, namun bisa berkembang menjadi berat dan juga menyebabkan kematian. Di Indonesia sendiri, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan bahwa sejak wabah mpox pertama kali muncul di Indonesia pada 2022, hingga kini tercatat 88 kasus. Pada bulan Agustus 2024, WHO menetapkan mpox sebagai kegawatdaruratan global karena adanya peningkatan jumlah penderita mpox di Kongo dan beberapa negara di Afrika, serta berpotensi menyebar ke negara lain. Dan berdasarkan data Kemenkes yang diperbarui pada 14 Agustus 2024, terdapat 14 kasus baru setelah sebelumnya mencatat 74 kasus antara Juli 2022 hingga Mei 2023.

            Penularan mpox dari manusia ke manusia bisa terjadi melalui percikan air liur maupun kontak langsung dengan luka di kulit, mulut atau alat kelamin penderita. Kelompok orang yang berisiko terkena mpox adalah orang yang kontak erat dengan penderita mpox, petugas kesehatan yang merawat penderita mpox, dokter hewan yang merawat primata atau hewan pengerat yang sakit. Seseorang yang tertular penyakit mpox memiliki dua tahap gejala utama. Tahap awal ditandai dengan demam, sakit kepala, batuk, pilek, serta pembesaran kelenjar getah bening di leher dan ketiak. Kemudian gejala tersebut berkembang menjadi ruam di kulit, ruam tersebut berubah menjadi benjolan berisi nanah yang kemudian pecah dan mengering menjadi koreng. Ruam cenderung muncul di wajah, telapak tangan, dan telapak kaki. Namun, ruam juga dapat ditemukan di mulut, alat kelamin, dan mata. Beberapa orang juga mengalami pembengkakan yang menyakitkan pada rektum (proktitis) atau nyeri dan kesulitan saat buang air kecil (disuria) atau saat menelan.  

            Mengidentifikasi mpox bisa jadi sulit karena infeksi dan kondisi lain bisa tampak serupa. Penting untuk membedakan mpox dari cacar air, campak, infeksi bakteri pada kulit atau penyakit kulit lainnya. Ada berbagai langkah pencegahan yang perlu dipahami dan dilaksanakan oleh masyarakat luas seperti melindungi diri dengan membatasi kontak dengan seseorang yang diduga atau terkonfirmasi mpox atau dengan hewan pengerat dan primata (mati atau hidup), membersihkan lingkungan yang bisa saja terkontaminasi secara teratur, hindari mengkonsumsi daging hewan liar, biasakan mengkonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar dan segera melakukan pemeriksaan jika merasakan gejala-gejala mpox. Mendapatkan vaksin mpox juga dapat mencegah infeksi. Vaksin ini direkomendasikan bagi orang-orang yang beresiko tinggi tertular mpox, terutama selama wabah.

            Maka dari itu, peran tenaga kesehatan masyarakat dalam upaya promotif dan preventif sangat dibutuhkan di masa ini. Jumlah masyarakat yang masih belum mengetahui tentang penyakit ini tidak sedikit. Dengan mengadakan penyuluhan tentang bagaimana gejala, cara penularan, dan cara pencegahan penyakit ini bisa meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat. Jika Masyarakat waspada dan menerapkan pola hidup sehat, maka akan semakin kecil kemungkinan menyebarnya penyakit mpox ini.

KATA KUNCI : Kesehatan, Masyarakat, Monkeypox, Pencegahan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun