Membicarakan isu tentang tolerani beragama,kita sering kali mendengarkan topik tentang hal itu tapi pasti ada kelompok agama yang tidak toleran dengan kelompok agama yang lainnya yang menyebabkan terjadinya konflik social.Maka peran toleransi dalam umat beragama harus ditingkatkan mewujudkan kehidupan beragama yang rukun dan damai.Oleh karena itu penulis menerbitkan buku ini tidak hanya memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya sikap toleransi tetapi juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh masyarakat ketika fundamentalisme agama muncul.
Penulis membuat buku ini sangat menarik.Dia mengajak kita untuk lebih memahami lagi tentang pentingnya sikap toleransi.Seperti yang dikatakan penulis "Bahwa semakin tinggi fundamentalisme agama dan semakin rendah kontrol diri,maka semakin rendah toloran terhadap umat kristiani,sebaliknya semakin rendah fundamentalisme dan semakin tinggi kontrol diri maka semakin tinggi toleransi umat kristiani."
Buku ini menjelaskan secara detail tentang sikap toleransi.Arti dari sikap toleransi itu sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu dari kata tolerance yang berarti tidak ikut campur dan berasal dari kata latin tolerate yang memiliki arti memikul atau menahan.Sedangkan secara keseluruhannya toleransi adalah sikap memahami atau menghargai prinsip dan keyakinan yang dimiliki orang lain.Tetapi bukan hanyasekedar sikap toleran saja itu saja tetapi juga sebuah tindakan aktif yang menciptakan ruang bagi dialog antar umat beragama.Nah,toleransi ini juga dapat mempengaruhi fundamentalisme agama dan juga dapat dipengaruhi oleh kontrol diri.Maka dari itu pentingnya sikap toleransi sangat dibutuhkan untukmewujudkan keharmonisan dan memperkuat ikatan social yang menjadi landasan antar umat beragama.
Akan tetapi juga masih banyak masyarakat yang memiliki sikap intoleran terhadap umat beragama lainnya.Misalnya terkait akan kepribadian yaitu ada orang yang memiliki kepribadian extrovert dan introvert dimana mereka mempunyai relasi yang berbeda beda,selain itu lingkungan juga dapat mempengaruhi hal tersebut seperti disekolah,rmah,maupun masyarakat sangat berbeda akan cara sosialisasinya,kemudian fudamentalisme agama bahwa individu dengan fundamentalisme agama yang tinggi cenderung untk berfikir sempit sehingga enggan untuk berusaha mengenal keyakinan yang dianut oleh orang lain,serta tidak dapat melihat dari sudut pandang yang berbeda.
Maka dari itu diperlukan cara untuk meminimalisir kegiatan tersebut adalah dengan menerapkan sikap control diri yang kuat.Penulis juga mengatakan bahwa control diri adalah factor penting dalam menjaga toleransi.Dengan mengembangkan kemampuan untuk mengelola emosi individu dapat merespon perbedaan dengan lebih bijaksana.dan ini dapat mencegah konflik.
 Melalui tulisan ini,kita akan belajar memahami bahwa fundamentalisme dan kontrol diri dalam toleransi antar umat beragama itu sangat berpengaruh.Dalam buku ini juga sudah dikupas tuntas dengan jelas dan rinci dari sudut pandang agama.Begitu juga dengan tema tema yang menarik yang dituangkan didalamnya.
Membaca buku ini dapat membuat kita berfikir bahwa oh sepenting itu sikap toleransi antar umar beragama.Bahkan penulis  jugs menarik beberapa pesan yang sangat istimewa.Seakan akan penulis menarik kita untuk ayo kita bisa untuk menghargai satu sama lainnya,kontrol diri dan emosi kita untuk mendapatkan kehidupan dan mengajak kita untuk dapat berkontribusi pada masyarakat yang memiliki sikap toleran agar dapat menciptakan suasana yang lebih rukun dan harmonis.
                         Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H