Mohon tunggu...
Aurellia Pundarika
Aurellia Pundarika Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tanpa Kalian Kita Bisa Apa

23 Januari 2024   20:00 Diperbarui: 31 Januari 2024   10:38 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di projek kedua ini kelas 10 mendapatkan projek p5 dengan tema “KEBINEKAAN”. Saat itu kelas 10 dikumpulkan di pendopo dan dijelaskan tentang projek p5 tersebut . Setelah itu guru – guru menentukan Daerah dengan menggunakan spin kelas D (Papua), kelas C (Sulawesi), kelas E (Kalimantan), kelas A (Sumatra), dan kelas B (Jawa-Bali). Setelah itu kembali ke kelas masing masing dan menentukan kepanitiaan dan alurnya.

Setelah menentukan kepanitiaan dan alur, aku mengajukan diri menjadi stage manager. Setelah berdiskusi kami memilih tari saman dan tari tor – tor, tidak hanya tarian tetapi kami juga menampilkan permainan adat dan makanan tradisional khas Sumatra juga. Kami  juga memilih Ale sebagai maskot kelas kita. Setelah itu kami latian. Saat latian banyak yang nggak fokus sama sekali ada yang lari lari, ada yang tidur, ada yang berantem karena dia nggak mau di atur. Tetapi kami bisa mengatasi semua konflik itu.

Saat latian aku pernah sebel banget sama temenku atau ketuaku karena dia suka komen terus gara – gara kostum kemahalan, make up kemahalan padahal itu udah dicari yang paling murah terus dia nggak pernah bantu cari jalan keluarnya dia hanya bisa bicara berbusa – busa tetapi tidak pernah melakukan apa – apa. Saat aku ingin mengatur tata letak aku selalu dimarahin, katanya aku di suruh diem aja dan memilih partner ku untuk mengatur semuanya. Disitu aku dah mulai sebel karena aku kayak nggak kerja sama sekali.

Saat hari yang ditunggu telah tiba tepatnya tanggal 16 Januari 2024 Sekolah kita berulang tahun, saat itu juga kami tampil di depan banyak orang. Aku datang lebih awal dari biasanya dan saat itu juga aku lihat temanku sangat kebingungan gimana konsep make up nya dan gaya rambutnya karena mereka cuma ber 3 disitu juga aku membantu mereka karena waktu yang sangat mepet kami sangat terburu – buru karena mengejar waktu. 

Aku dan temanku sangant sebel karena banyak yang berkeliaran padahal belum di make up dan belum memakai kostum. Tetapi semuanya bisa selesai aku dan temanku sangat lega karena kita bisa melewati semuanya. Dari situ juga aku merasakan bahwa kita tidak bisa melakukannya sendirian kita juga membutuhkan teman/orang di sekitar kita untuk membantu. Aku juga berterima kasih sama semuanya karena kita bisa sama sama melewati rintangan yang sangat berat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun