Kuucap eyang yang melahirkan mentariku
Kenapa bunga harus layu hari itu?
Tujuh malam aku menggigil,
membeku dalam butanya malam
Melankolis hidupku,
air mata tak berhenti keluar
sebab angan kenang memori cendayan
bujuk lembut doaku,
diiringi suara gemetar ucapku,
dengan mata membengkak, ku berdoa
inginku agar tuhan membuatnya dapat bersuara di samping telinga,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!