Korean Pop atau biasa dikenal dengan K-pop merupakan aliran musik terkenal yang berasal dari Korea Selatan. Dengan adanya pengaruh dari globalisasi dan modernisasi, K-pop semakin mudah menyebar luas di berbagai penjuru dunia setiap tahunnya. Indonesia merupakan salah satu negara dengan peminat K-pop terbanyak di dunia, dengan menduduki peringkat ketiga setelah Jepang dan Amerika Serikat. Karakteristik musik K-pop memiliki melodi yang easy listening, koreografi yang energik, jenis lagu yang luas, serta  menampilkan visual para idola yang memukau, sehingga hal ini mampu menarik minat masyarakat untuk menjadi penggemar.
Dengan kemudahan teknologi saat ini, membuat masyarakat Indonesia semakin mudah mendapatkan pengaruh dari luar, salah satunya yaitu musik K-pop. K-pop kini sangat digemari dari banyak kalangan, terutama anak kecil, remaja dan dewasa, termasuk juga mahasiswa. Pengaruh K-pop dapat masuk ke Indonesia dikarenakan pengaruh media sosial yang digunakan oleh hampir semua kalangan, termasuk para mahasiswa yang menggunakan media sosial untuk berbagai kebutuhan. Di era digital seperti sekarang pula, banyak mahasiswa yang tidak bisa lepas dari media sosial, sehingga mereka menjadi pecandu media sosial dan memperoleh banyak pengaruh, khususnya generasi muda yang belum begitu mampu memilah hal yang baik dan buruk di internet.
Musik K-pop sejatinya merupakan percampuran dari banyak pengaruh musik, seperti hip-hop, electronic dance music (EDM), jazz, dan rock. Hal ini yang menyebabkan K-pop memiliki jenis-jenis lagu yang beragam, mulai dari yang easy listening hingga musik yang memberikan kesan mewah. K-pop sejatinya sudah tersebar cukup lama di Indonesia, mulai dari sekitar tahun 2000an. Namun kemunculannya semakin diperkuat dengan debutnya boygroup ataupun girlgroup seperti TVXQ, Super Junior, Girls Generation (SNSD), 2NE1. Kemudian, dilanjutkan oleh kehadiran "Gangnam Style" milik PSY yang sangat disukai oleh masyarakat sehingga K-pop juga memiliki pasar yang semakin besar di Indonesia.
Hadirnya K-pop tentunya memberikan beberapa dampak, baik itu positif maupun negatif bagi para penggemarnya. Bagi generasi muda, khususnya mahasiswa, K-pop memiliki dampak positif, seperti meningkatkan semangat belajar, menjadi sumber inspirasi, meningkatkan kreativitas, serta menambah relasi yang mampu membangun komunitas. Musik K-Pop yang ceria dan penuh energi dapat membantu mahasiswa untuk merasa lebih semangat dan bersemangat saat belajar. Hal ini dapat membantu mereka untuk lebih fokus dan konsentrasi dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Selain itu, terkadang para penggemar juga terinspirasi oleh idola mereka, karena kisah para idol yang dikenal disiplin, pekerja keras, serta berdedikasi tinggi. Kisah para idol itulah yang mampu menjadi motivasi para pelajar, terutama mahasiswa, untuk pantang menyerah dan bekerja keras meraih impian. Terakhir, bagi para penggemar K-pop, musik dapat menjadi sarana menambah relasi dengan bertemunya antar penggemar. Dari pertemuan itulah, dapat terjalin kekerabatan dalam komunitas fandom yang erat, bahkan dengan tingkat solidaritas yang tinggi. Serta dari komunitas itulah, para penggemar juga mampu berbagi semangat dan perasaan yang sama, terutama jika bertemu dengan teman seperjuangan atau satu kalangan, seperti sesama pelajar atau pekerja.Â
Namun, sisi negatifnya, hadirnya K-pop mampu membuat pendengarnya kecanduan. Hal ini dapat membuat mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menonton video musik, mendengarkan lagu, mengikuti kegiatan fandom, dan kegiatan lainnya yang kurang bermanfaat. Selain itu, K-pop bisa menyebabkan distraksi dan mengganggu tingkat fokus seseorang, terlebih pada mahasiswa yang memerlukan tingkat fokus belajar yang tinggi. K-pop dapat membuat mereka sulit untuk fokus dan konsentrasi, sehingga dapat menghambat proses belajar mereka. K-pop terkadang juga mengandung konten yang tidak pantas, sehingga dapat memberikan pengaruh negatif bagi mahasiswa, terutama bagi mereka yang masih muda dan mudah terpengaruh. K-pop juga sangat berpengaruh terhadap gaya hidup, seperti hedonisme atau materialisme, karena dengan budaya yang dibawa oleh K-pop, terkadang lebih menitikberatkan pada keinginan dan tingkat kepuasan seseorang bahkan bisa menjadi cita-cita ataupun bahkan motivasi bagi yang mengidolakan idola tertentu.Â
Sejatinya, dampak K-Pop pada motivasi belajar mahasiswa  tergantung pada perspektif, yaitu pada bagaimana mereka melihatnya dan menggunakannya. Jika digunakan dengan benar, musik K-Pop dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk belajar lebih banyak dan mencapai cita-cita mereka. Namun, musik K-Pop juga dapat menjadi distraksi dan penghambat proses belajar jika tidak dikontrol dengan baik. Oleh karena itu, sangat penting bagi pelajar, terutama mahasiswa, untuk memanfaatkan musik K-Pop dengan bijak dan seimbang sehingga tidak mempengaruhi kegiatan belajar mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H