Mohon tunggu...
Auuu
Auuu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang memiliki ketertarikan dalam membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Urbanisasi Sebabkan Kemiskinan di Negeri Ini

11 Oktober 2022   08:29 Diperbarui: 11 Oktober 2022   08:36 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Suatu kota pada dasarnya dapat ideal jika memenuhi beberapa standar dari segala aspek atau bidang yang ada. Jika dilihat dari panduan rancang kota oleh Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, dari segi geologiya harus mencakup ketersediaan sumber air, sedangkan dari lingkungan hidup mengedepankan keberlanjutan ekologis yang berprinsip pada kenyamanan. 

Selain itu, perumahan dan pemukiman turut menjadi faktor penentu kenyamanan dari sebuah kota. Dan terakhir yaitu ditinjau dari segi ekonomi. Pada kasus kemiskinan ini, tentunya memengaruhi keyamanan sebuah kota.

Oleh karena itu, peran planner turut dibutuhkan dalam hal ini guna membangun kota yang nyaman dan layak huni dengan mempertimbangkan keadaan ekonomi yang ada di lapangan. Kemiskinan sendiri sesungguhnya dapat diatasi dengan cara melakukan investasi. 

Dengan memiliki investasi, kita dapat menyimpan dana darurat jika dibutuhkan di kemudian hari. Selain itu, merancang cita-cita pada anak sejak dini juga menjadi langkah yang dilakukan orangtua. 

Dengan begitu, orangtuaddapat memperkirakan dan menyiapkan dana yang dibutuhkan untuk keperluan pendidikan kedepannya. Namun, jika kemiskinan tersebut sudah terjadi, pemerintah telah memberi beberapa solusi yang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. 

Dari segi Pendidikan, terdapat banyak beasiswa hingga Kartu Indonesia Pintar yang ditujukan untuk keluarga kurang mampu, yang membuat biaya pendidikan wajib selama 12 tahun terjangkau, bahkan bebas biaya. 

Dari segi permodalan usaha, pemerintah memberikan bantuan finansial yang tertuju pada UMKM. Selain itu, sisi kesehatan turut menjadi perhatian pemerintah untuk memutus mata rantai kemiskinan. Diterbitkannya Kartu Indoenesia Sehat dan BPJS Kesehatan menjadi salah satu contohnya.

Jika ditinjau dari lingkaran kemiskinan, pendapatan dan pendidikan yang rendah menyebabkan kemiskinan. Terbatasnya tabungan dan investasi juga menyebabkan kemiskinan. 

Daya konsumsi yang rendah dan berpengaruh pada kecukupan gizi, akan berdampak pada turunnya Kesehatan dan berakibat pada kemiskinan. Intinya banyak aspek yang dapat menyebabkan kemiskinan dan sifatnya saling berkesinambungan. 

Oleh karena itu, bukan hanya pemerintah yang wajib mengatasi hal ini, masyarakat juga harus berupaya memutus lingkaran kemiskinan dengan memperbaiki latar belakang pendidikan, minat, pekerjaan dan kesehatan. Karena negeri ini butuh kita semua untuk bangkit dari belenggu kemiskinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun