Mohon tunggu...
aurellia brisaayu
aurellia brisaayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

halo, saya mahasiswa UAJY

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penggunaan Tas Belanja untuk Masa Depan yang Lebih Hijau

9 April 2021   23:00 Diperbarui: 9 April 2021   23:05 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Era yang baru ini merupakan era yang sudah semakin berkembang dan maju. Meskipun hidup di era yang sudah maju dan berkembang, belum semua masyarakatnya memahami apa arti dari kata maju dan berkembang. 

Era yang baru ini yang biasa disebut era 4.0 atau era digital, semuanya sudah sangat canggih dan berkembang lebih pesat. Namun di era ini, tidak semua orang juga semakin sadar akan lingkungan. 

Di era ini juga semakin menggalakkan program -- program untuk semakin menghijaukan bumi dan lingkungan. Sudah semakin banyak perusahaan, organisasi dan bahkan pemerintah yang sadar akan lingkungan dan mulai bergerak untuk menjaga dan melestarikan bumi. Sebagai salah satu contohnya adalah penggunaan tas belanja yang semakin digalakkan oleh hampir seluruh supermarket di Indonesia khususnya. 

Di setiap supermarket saat ini sudah dikenakan biaya apabila kita menggunakan tas berbelanja yang berbahan dasar plastik. Namun hal ini di rasa masih kurang untuk menggalakkan penghijauan dan pelestarian lingkungan, karena tarif yang dikenakan untuk membeli tas berbelanja plastik ini hanya sekitar 200 perak khususnya di wilayah Yogyakarta.

Apabila tarif tas berbelanja berbahan dasar plastik ditingkatkan, mungkin orang -- orang yang berbelanja akan lebih mempertimbangkan tarif tersebut dan akhirnya mulai sadar untuk menggunakan tas belanja yang lebih ramah lingkungan seperti yang terbuat dari kain, goni, rami, bambu, dan katun. 

Untuk tas belanja yang lebih ramah lingkungan saat ini sudah mulai banyak yang menjual bahkan di supermarket -- supermarket juga menjual tas berbelanja tersebut. Harga yang dikenakan untuk tas belanja yang ramah lingkungan juga relative masih terjangkau, namun juga awet dan tahan lama, dapat digunakan beberapa kali. Tas berbelanja yang dijual biasanya juga besar sehingga dapat menampung banyak barang.

Adapula beberapa supermarket -- supermarket yang menyediakan opsi lain selain menggunakan tas berbelanja yang ramah lingkungan atau tas plastik yaitu dengan menyediakan kardus jadi tetap ramah lingkungan, karena kardus terbuat dari bubur kertas yang di daur ulang. Saat ini perusahaan yang sudah menerapkan konsep hijau masih sangat sedikit, namun juga sudah banyak perusahaan yang saat ini mulai bergerak untuk menjadikan perusahaannya lebih hijau. Kekurangan dari produk -- produk yang hijau adalah harga yang cukup relatif tinggi, oleh karena itu banyak masyarakat atau orang -- orang khususnya yang menengah ke bawah masih belum sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.

Di Indonesia sendiri pemerintah ingin mengajak masyarakat secara luas untuk mengurangi adanya penggunaan plastik. Pemerintah Indonesia sudah melakukan sebuah riset untuk wacana pengurangan sampah plastik. Berikut adalah hasil dari riset yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Jakarta dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik :

 

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-46806704

Dengan adanya data tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak warga yang sadar ajakan lingkungan dan ingin membantu pemerintah untuk menggalakkan pengurangan kantong plastik. Jika warga sudah semakin sadar akan lingkungan maka akan semakin mudah bagi pemerintah untuk menggarap program tersebut. Data di atas juga menunjukkan bahwa ada warga yang bersedia untuk membawa tas berbelanja sendiri, dan sebagian setuju akan pengurangan kantong plastik dan juga setuju untuk menetapkan harga untuk setiap penggunaan kantong plastik. Dengan adanya pengurangan sampah plastik warga Indonesia khususnya Jakarta berharap tidak akan ada lagi banjir dan air -- air yang menggenang karena adanya sampah yang menumpuk. Juga untuk tempat -- tempat pembuangan sampah atau pembuangan akhir akan semakin mengurangi tumpukkan sampah yang sudah sangat menggunung dan menganggu indra penciuman. Selain menganggu dan menimbulkan polusi udara juga menyebabkan kematian pada hewan -- hewan yang ada di alam, hal tersebut tentu akan menjadi masalah besar apabila hewan -- hewan yang populasinya semakin sedikit akan semakin punah akibat adanya sampah plastik yang sangat sulit untuk diuraikan bersama dengan sampah -- sampah lain. Sedangkan berikut adalah data pemakaian plastik di Jakarta :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun