Mohon tunggu...
Aurellia Agustining Tyas
Aurellia Agustining Tyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif UNTAG Surabaya

suka makan, menonton movies atau series dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kegiatan Grebek Minyak Jelantah Bank Sampah Pitoe Bersama Mahasiswa Untag Surabaya

31 Mei 2024   19:46 Diperbarui: 31 Mei 2024   20:57 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Surabaya 30 Mei 2024) -- Program bank sampah merupakan program memilah sampah dari pemerintah pusat surabaya yang diharapkan bisa dilaksanakan oleh seluruh RT yang ada di Surabaya. Bank sampah pitoe merupakan bank sampah yang termasuk sukses dalam menjalankan program ini karena mereka tetap berjalan lebih dari 10 tahun. 

Bank sampah pitoe tidak hanya melakukan kegiatan pemungutan dan pengolahan sampah tetapi memiliki beragam aktivitas lainnya seperti grebek jelantah yang dimana semua warga bisa menukarkan minyak jelantah dengan sembako atau uang tunai. 

Tak hanya itu, bank sampah pitoe juga melakukan banyak kegiatan seperti melakukan pelatihan pembuatan barang dari barang bekas, lilin dari minyak jelantah serta penyuluhan ke berbagai tempat.

Pada tanggal 23 Mei 2024, Mahasiswa UNTAG Surabaya mendatangi Bank Sampah Pitoe yang berada di Jl. Jambangan Tama I, Jambangan, Surabaya. Bersama masyarakat Jambangan Tama I, mahasiswa UNTAG Surabaya melakukan kegiatan grebek minyak jelantah yang rutin dilakukan pada minggu ke 3 setiap bulan. Kegiatan ini biasanya dimulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB.  

Menurut ibu Yulia Ratna selaku Ketua bank sampah pitoe, minyak jelantah merupakan salah satu limbah rumah tangga yang susah diolah. Dengan diadakan nya kegiatan grebeg minyak jelantah ini, ibu Yulia berharap limbah minyak jelantah dapat diolah menjadi suatu produk yang dapat menguntungkan bagi masyarakat Jambangan. Selain itu tujuan diadakan kegiatan ini untuk mengurangi limbah minyak jelantah yang ada di rumah tangga.

Dana bank sampah pitoe pada awalnya dialokasikan seluruhnya kepada koperasi kampung tetapi sekarang sudah bisa untuk dana simpan pinjam bagi nasabah yang menyetorkan sampah kering atau minyak jelantah kepada bank sampah pitoe.

Tidak semua sampah diterima oleh bank sampah pitoe ada beberapa yang tidak bisa seperti styrofoam, karena sampah styrofoam sangat susah diolah maka dari itu kita dan seluruh warga surabaya harus memiliki kesadaran untuk menghentikan penggunaan styrofoam terutama untuk rumah makan yang masih banyak menggunakan styrofoam pada kemasan makanannya. Selain untuk mencegah kerusakan alam tetapi juga ikut membantu pengurangan limbah.

Dengan diadakannya kegiatan grebek minyak jelantah, masyarakat menjadi tahu bagaimana cara mengolah limbah minyak jelantah dengan baik dan benar. 

untuk informasi lebih lengkap cek instagram @banksampahpitoe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun