Mohon tunggu...
Aurell 1105
Aurell 1105 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya sebagai mahasiswa

Hobi saya bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya yang Bertentangan dengan Aqidah (Tradisi Nilik di Kabupaten Sumbawa Khususnya Bagi Masyarakat Desa Semamung)

7 November 2023   12:16 Diperbarui: 7 November 2023   12:33 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nilik adalah sebuah kata yang berasal dari daerah Sumbawa yang artinya melihat takdir menggunakan mata batin melalui langkah-langkah atau proses ritual tertentu yang dilakukan orang-orang yang memiliki kemampuan atau sakti yang dalam bahasa Sumbawa disebut sebagai sandro nilik. Nilik di masayarakat Sumbawa sudah lama dianggap sebagai pengobatan alternatif yang dilakukan oleh sandro nilik, dimana sandro akan berkontribusi dalam proses kesembuhan pasien dengan melakukan langkah-langkah upacara tertentu

Pentingnya nilik bagi masyarakat Sumbawa salah satunya di Desa Semamung,yaitu sebagai pengobatan alternatif, terlihat dari alasan yang diungkapkan pasien, dalam mencoba nilik untuk mengobati penyakitnya. Alasan mengapa pasien termasuk masyarakat yang percaya bahwa nilik bukan hanya sekedar pengobatan alternatif setelah berobat, namun masyarakat meyakini nilik adalah pengobatan utama untuk menyembuhkan penyakitnya. Awal mula masyarakat disana menggunakan nilik sebagai pengobatan alternatif bermula dari mimpi, dan juga atas saran dari keluarga dan masyarakat sekitar. Sehingga masyarakat terus menggunakan Nilik sebagai pengobatan alternatif hingga saat ini.Adapun proses nilik dalam pengobatan pasien:

Pasien datang menemui Sandro Nilik, ia merasa sakit, kemudian ia mencoba pengobatan modern untuk melihat penyakitnya. Setelah mencoba pengobatan modern, pasien masih merasa penyakitnya tidak kunjung membaik. Pasien akan mencoba pengobatan tradisional seperti nilik, kemudian mendatangi rumah Sandro Nilik dan membekalinya dengan alat dan bahan yang diperlukan. Setelah itu, pasien akan mempersiapkan beberapa alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan upacara nilik. Peralatan yang dibutuhkan antara lain : pembalut wanita, toples dan korek api. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah: arang , kemenyan, kapas dan darumama

Ritual Nilik Setelah alat dan bahan selesai, pasien memulai ritual nilik dengan cara membakar arang hingga berubah menjadi bara api, kemudian Sandro menyiapkan darumama. Tampah tersebut kemudian ditaburi darumama yang sebelumnya telah dikunyah oleh Sandro. Tahap selanjutnya adalah tampa yang akan dimainkan sebanyak tiga kali oleh Sandro Nilik.

Kemudian pada saat upacara nilik, pasien harus mengikuti setiap langkah ritual karena akan diminta untuk mengungkapkan keinginan atau tempat yang telah ia janjikan untuk dikunjungi namun belum dilakukan. Lokasi-lokasi ini akan disebutkan oleh pasien selama rotasi tampa Sandro Nilik.

Proses pembayaran hajat. Saat membayar hajat, proses harus tertentu di ikuti. Yang pertama adalah niat, artinya seseorang yang mengingkan sesusatu harus ente niat terlebih dahulu atau dalam bahsa Indonesia berniat. Caranya dengan menunjungi situs keramat untuk melakukan pembayaran. Yang kedua adalah pemenuhan keinginan, merupakan langkah penting yang harus dicapai jika apa yang diidamkan orang tersebut terkabul atau tercapai dengan mealakukan berbagai jenis ritual sesuai dengan peraturan yang berlaku di setiap situs keramat

Setelah pasien sembuh pasien wajib mengembalikan obat atau dengan istilah bahasa Sumbawa disebut semalik medo sandro yang memberikan obat kepada pasien.

DAFTAR PUSTAKA

     Aurellia,Azisa.2023. Budaya Yang Bertentangan Dengan Aqidah ( Tradisi Nilik di Kabupaten Sumbawa Khususnya bagi Masyarakat di Desa Semamung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun