Mohon tunggu...
Aurelius Benton F.T
Aurelius Benton F.T Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seminaris Tingkat 1 Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Seminari Tidak Menakutkan

27 September 2024   09:10 Diperbarui: 27 September 2024   09:13 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

    Siapa yang tidak tahu seminari, merupakan tempat pendidikan yang digunakan oleh para calon-calon imam untuk memupuk pendidikan dan memumpuk benih panggilan dalam diri mereka masing-masing. Ada banyak seminari menengah di Indonesia salah satunya  Seminari Menengah Petrus Canisius Mertoyudan atau yang biasa disebut Seminari Mertoyudan. Seminari Mertoyudan merupakan salah satu Seminari Paling tua di Indonesia dan salah satu yang paling terkenal di Indonesia, dan puji Tuhan saya diterima dan saat ini bersekolah di seminari ini sebagai seminaris tahun pertama atau biasa disebut Medan Pratama.

    21 Juli 2024, hari pertama saya di Seminari Mertoyudan ini, saya diantar oleh keluarga saya, pada saat itu banyak yang menangis karena ditinggal oleh orang tuanya, memang tiada salahnya menangis, karena hari itu merupakan hari terakhir kita dapat melihat keluarga dan orangtua kita sampai 40 hari kedepan. Seminari mertoyudan memiliki aturan bahwa murid tahun pertama akan di isolasi selama 40 hari pertama mereka diseminari.
 
  Sedih, itu yang saya rasakan selama seminggu pertama, rasa sedih karena jauh dari keluarga dan karena belum mempunyai teman sebagai perantau dari Jawa Barat saya sangat kesusahan untuk beradaptasi dengan budaya-budaya di Jawa tengah, namun saya tetap berusaha untuk mencari teman dan bersosialisasi. Hari pun berlalu, dengan adanya teman kita akan terdistraksi dan tidak akan rindu pada orang tua. Tidak terasa waktu  40 hari pun berlalu, HOT (hari orang tua) pun tiba, kami akhirnya kami bisa kembali bertemu  dengan keluarga kami masing-masing, rasanya bahagia dan sukacita melihat teman-teman yang melepas rindu dengan orang tua mereka masing-masing.

  Hari-hari setelah HOT pun berasa lebih seru,pelajaran kembali seperti biasa, kami bisa menggunakan komputer online (Kom-med) maupun komputer offline (R-KOM), dan kami bisa menelpon orang tua dan keluarga dirumah. Yang paling asik kami bisa melaksanakan ambulasi, berasal dari kata ambulare yang berarti berjalan-jalan, kami bisa keliling-keliling keluar dari kawasan kompleks seminari, kami bisa jajan, membeli kebutuhan dan masih banyak lagi.
 

  Masih banyak hal- hal yang asik, seru, dan tak terduga yang saya alami namun mungkin akan terlalu panjang bila saya jabarkan satu per satu disini, mungkin akan saya lanjutkan di kesempatan selanjutnya,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun