Detak detik terus mengintai,
perjalanan tapak di seberang,
Liar burung menabur benih,
Berharap kelak menuai indah,
Â
dug dag jantung senja ini,
menemani kehampaan ,
Liar jemari mengulik Keyboard,
berharap menemukan untaian kata indah,
Â
Muak...
mata menatap tampang arogan,
yang suka menghambur cerita,
melepas kebohongan ,
perebut takdir orang dari sang pencipta,
Â
Benci...
Melihat kamu tersenyum
tertawa lepas
Tak sudi aku membalas,
Â
Balas pun aku dengan Doa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!