Kalian mungkin pernah menonton salah satu film Indonesia yang laris manis dipasaran. Film tersebut merupakan garapan sutradara muda berbakat Ernest Prakasa. "Imperfect",  sebuah film yang sudah liris di tahun 2019 tersebut sangat melekat di hati para penontonnya. "Imperfect" berhasil menyentuh banyak orang yang mengalami kejadian serupa di lingkungannya. Cerita yang disajikan sesuai dengan realitas sosial yang akhir-akhir ini cukup berkembang di masyarakat yakni body shaming atau bullying yang dilakukan seseorang untuk mencela fisik seorang yang lain.
Ernest menjelaskan bahwa ia ingin membebaskan suatu isu yang berkembang di masyarakat lewat sebuah film. Isu tersebut mengacu pada seseorang yang seringkali meremehkan dan tidak peduli terhadap hinaan secara fisik yang ia lontarkan kepada seorang lainnya. Bahkan hal tersebut mungkin bagi sebagian orang merupakan hal lumrah dan sudah biasa dilakukan. Secara tidak sadar ejekan atau lelucon yang ia berikan menimbulkan rasa cemas, insecure, bahkan depresi. Apalagi saat ini jaman semakin berkembang, hadirnya media membuat sebagian orang mudah membandingkan dirinya dengan orang lain. Komentar-komentar negatif yang diberikan pun tak jarang ditemukan.
Melalui film tersebut, Ernest ingin memberikan sebuah motivasi dimana seseorang tak harus peduli dengan standart kecantikan masyarakat."Cantik itu berawal dari ketidaksempurnaan" entah memiliki kulit putih,coklat,hitam atau berambut kribo,lurus, keriting, tinggi,pendek,gendut, kurus semua adalah sama dimata Tuhan. Film tersebut mengajak para penonton untuk peduli akan dirinya sendiri.
Dalam film tersebut terdapat lelucon-lelucon yang mengocok perut para penontonnya. Eitss jangan salah sangka, guyonan yang disajikan dalam film tersebut dibuat tidak sembarangan lho. Mereka membuat humor secara hati-hati, tidak hanya sekedar lelucon lucu tetapi terdapat unsur singgungan positif dari berbagai sisi. Film tersebut mengambil genre comedy, romance dan family. Seperti yang kita ketahui Ernest merupakan sutradara yang identik dengan komedi di setiap filmnya. Secara ia merupakan jebolan sebuah acara tv yang sudah tidak asing ditelinga masyarakat yakni Stand Up Comedy Indonesia. Selipan comedy di beberapa adegan ketika Neti mengatakan "insesurity" , juga ketika ia menjemur pakaian dalam menambah kesan epic film tersebut. Selain itu, terdapat beberapa scene romantis antara Dika dan Rara serta scene family yakni konflik antar saudara dan orang tua Rara.