Mohon tunggu...
Aurelia Natasya
Aurelia Natasya Mohon Tunggu... Freelancer - holla!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Do What You Love

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Paparan Joko Anwar tentang Industri Film Indonesia dalam "HP Goes to UPH"

11 Oktober 2019   07:51 Diperbarui: 11 Oktober 2019   08:05 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saat ini industri perfilman Indonesia sedang dalam masa keemasannya karena adanya peningkatan dari segi komersil dan kualitas film. Tahun lalu, penjualan tiket fim Indonesia berhasil menyentuh angka 51 juta, dan pada tahun ini sedang menuju angka yang sama, bahkan bisa lebih", seru Joko Anwar saat awal kegiatan HP Goes to Campus untuk program Mentorship Project.

Sebagai institusi pendidikan yang up to date dengan perkembangan, Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan (DKV UPH) berinisiatif untuk membekali mahasiswanya tidak hanya dengan teori dan konsep di kelas, tetapi juga secara praktikal melalui sharing pengalaman dari ahlinya. 

Acara ini juga merupakan lanjutan dari inisiasi Hewlett-Packard (HP) bersama Brilio.net dalam rangkaian kegiatan HP Goes to Campus untuk program Mentorship Project, yang berlangsung pada 7 Oktober 2019, di Kampus UPH Lippo Village, Karawaci, Tangrang.

Dalam paparan materinya, Joko Anwar secara langsung menceritakan dunia perfilman, memberikan insight tentang berbagai profesi dalam industri film, dan yang paling menarik  menjelaskan tahapan yang penting untuk dilakukan dalam membuat film.

"Film selalu diawali dengan penulisan skenario. Penulisan skenario ini sangat penting karena skenario dianggap sebagai pondasi dari film tersebut. Sebelum penulisan skenario, saya biasanya melakukan sebuah permainan yang disebut what if dimana saya akan berimajinasi tentang suatu hal. Dari what if tersebut, akan saya tuangkan ke dalam bentuk tulisan skenario yang diawali dengan sinopsis", ujar Joko Anwar.

Tidak kalah pentingnya, tahapan casting juga merupakan hal yang krusial dalam pembuatan film bagi Joko Anwar. Dia menegaskan saat tahapan casting, tidak seperti casting secara umum, dia tidak memberikan naskah kepada para cast agar dia mengetahui kemampuan dan keberanian yang dimiliki para cast.


"Di Indonesia sendiri, film akan dianggap menarik ketika karakter yang ada pada film mengandung salah satu dari lima unsur penting yang terdiri dari agama, politik, seni, cinta, dan seks", tambah Joko Anwar.

Di akhir paparannya, Joko Anwar berharap kepada generasi muda, khususnya mahasiswa UPH agar dapat berperan dalam dunia perfilman Indonesia dengan mempelajari terlebih dahulu ilmu-ilmunya yang dapat digunakan untuk membuat film.

"Minimal dalam waktu 2 tahun kalian sudah kerja dalam industri film, bahkan sudah memilki karya yang bisa tayang baik di bioskop lokal maupun internasional. Jadi, jangan ragu karena sekarang ini merupakan waktu yang tepat untuk terjun dalam industri film", pesan Joko Anwar.

HP Goes to Campus ini dilanjutkan dengan kompetisi musik dan film yang ditujukan untuk mengembangkan potensi mahasiswa di bidang perfilman. Nantinya akan dilipih 5 finalis dari masing-masing kategori. 

Dan pemenangnya  akan mendapatkan uang tunai, produk HP, dan akan mendapatkan mentoring selama 2 hari dari Joko Anwar untuk film, dan Eka Gustiwana untuk musik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun