Mohon tunggu...
aurelia maharani
aurelia maharani Mohon Tunggu... Freelancer - Design Sosial Media Freelancer

I love writing anything, but I'm just not consistent enough. Therefore, I will continue to start and continue to write what I want.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Paus Fransiskus Tiba di Indonesia, Simbol dan Pesan Perdamaian serta Toleransi di Tengah Keberagaman

7 September 2024   09:16 Diperbarui: 7 September 2024   09:19 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar Youtube Kompas TV

Pada Kamis, 5 September 2024, Indonesia menjadi saksi momen bersejarah dengan kedatangan Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma. Misa yang diadakan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, menyatukan ribuan umat Katolik dalam sebuah perayaan iman yang penuh sukacita dan makna. Kunjungan ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk merayakan iman, tetapi juga untuk mengirimkan pesan kuat tentang toleransi dan persatuan di tengah keberagaman.

Siapa Itu Paus Fransiskus?

Wikipedia
Wikipedia

Paus Fransiskus, lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, adalah Paus ke-266 dari Gereja Katolik Roma. Sejak terpilih sebagai Paus pada 13 Maret 2013, beliau dikenal dengan gaya kepemimpinan yang sederhana dan pendekatan yang sangat menekankan pada nilai-nilai toleransi, keadilan sosial, dan dialog antaragama. Paus Fransiskus telah menjadi suara utama dalam mempromosikan kedamaian dan solidaritas di seluruh dunia.

Kebahagiaan Umat Katolik: Momen Bersejarah di GBK

Kedatangan Paus Fransiskus disambut dengan antusiasme yang luar biasa oleh umat Katolik di seluruh Indonesia. Stadion Gelora Bung Karno, yang biasanya menjadi arena olahraga, hari itu dipenuhi dengan suasana spiritual dan kehangatan komunitas. Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus menjadi momen puncak perayaan iman bagi ribuan umat Katolik yang hadir, menggambarkan kekuatan dan kedalaman kepercayaan mereka.

Ribuan umat Katolik datang dari berbagai penjuru Indonesia, memadati stadion dengan penuh semangat dan harapan. Suasana khidmat dan penuh kehangatan terasa sejak awal misa, di mana umat duduk dalam barisan yang teratur namun saling berbagi senyum dan kegembiraan. Para peserta terlihat sangat tergerak dengan kehadiran Paus, menunjukkan betapa mendalamnya iman mereka dan betapa pentingnya peristiwa ini dalam kehidupan mereka.

Selama misa, Paus Fransiskus mengajak umat untuk merenungkan makna sejati dari iman mereka dan bagaimana mereka bisa membawa nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Khotbahnya yang disampaikan dengan penuh kehangatan dan kebijaksanaan menginspirasi banyak orang, mengingatkan mereka akan kekuatan cinta dan solidaritas dalam komunitas mereka. Kehadiran Paus Fransiskus di tengah mereka bukan hanya sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan harapan bagi semua umat Katolik.

Pesan Toleransi dari Paus Fransiskus: Menjembatani Keberagaman

Paus Fransiskus, Paus ke-266, telah dikenal sebagai tokoh yang aktif mempromosikan toleransi dan dialog antaragama sejak diangkat pada tahun 2013. Kunjungan beliau ke Indonesia kali ini tidak hanya merayakan iman Katolik tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang pentingnya toleransi dan persatuan di tengah keberagaman budaya dan agama.

Dalam pidatonya di Jakarta, Paus Fransiskus mengingatkan bahwa tugas utama seorang murid Tuhan adalah mendengarkan ajaran pencipta mereka dengan penuh ketaatan, bukan hanya menunjukkan penampilan luar yang sempurna atau melakukan hal-hal besar. "Saudara dan saudari, janganlah kita lupa hal ini. Tugas pertama seorang murid bukanlah mengenakan jubah kerohanian yang sempurna secara luar atau melakukan hal-hal luar biasa atau mengerjakan usaha-usaha besar," ungkap Paus Fransiskus dalam khotbahnya yang disampaikan dalam bahasa Italia dan diterjemahkan oleh seorang penerjemah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun