Ujung serabut simpul SA menyatu dengan serabut otot atrium yang ada di sekitarnya. Dengan ini, potensial aksi yang berasal dari simpul SA bergerak keluar dan masuk serabut tersebut. Hal ini menyebabkan potensial aksi menyebar ke seluruh otot atrium dan juga ke simpul AV. Kecepatan penyebaran ini sekitar 0,3 meter per detik. Lintasannya disebut lintasan intermodel.
Yang kedua adalah nodus atrioventrikel (nodus AV). Pacemaker yang satu ini terletak di dalam dinding sekat atrium dexter tepat di atas katup trikuspidalis. Serabut simpul AV bila tidak dirangsang dari luar akan mengeluarkan impuls dengan kecepatan berirama sebanyak 40 sampai 60 denyutan per menit.
Nodus AV mempunyai dua fungsi yang penting, antara lain: menahan impuls jantung selama 100 ml per detik agar pengisian ventrikel dapat dilakukan selama atrium berkontraksi dan mengatur jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel. Penundaan penghantaran pada simpul AV bermaksud agar impuls jantung tidak berjalan dari atrium ke ventrikel terlalu cepat. Hal ini memberi kesempatan bagi atrium untuk mengosongkan isinya ke dalam ventrikel sebelum kontraksi pada ventrikel mulai.
Yang ketiga adalah berkas atrioventrikel atau yang lebih sering disebut berkas His. Berkas His adalah suatu sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke septum interventrikuler. Pacemaker ini mengirim impuls dengan kecepatan 20 sampai 40 denyutan per menit. Berkas His dibagi menjadi dua bagian: dexter (kanan) dan sinister (kiri). Cabang kanan bertugas mengalirkan arus untu dapat turun ke sisi dexter septum interventrikuler sampai ke ventrikel dexter. Sedangkan cabang kiri terbagi menjadi tiga: Fasikulus septal, Fasikulus anterior, dan Fasikulus posterior.
Yang keempat sekaligus yang terakhir adalah serat purkinje. Serat ini merupakan ujung dari percabangan cabang berkas His dexter dan sinister beserta fasikulus-fasikulusnya. Bentuknya menyerupai ranting-ranting kecil pada cabang pohon. Fungsinya adalah untuk mengalirkan impuls menuju miokardium ventrikel sebanyak 20 sampai 40 denyutan per menit.
Lalu sebenarnya adakah kaitan antara keempat pacemaker ini dengan gagal jantung?
Pertama-tama, kita harus mengetahui sistem kerja sel-sel pacemaker ini. Denyut normal jantung diatur oleh frekuensi dari sinyal-sinyal elektrik yang dihasilkan oleh pacemaker utama jantung, yaitu nodus SA. Sinyal-sinyal elektrik dari nodus SA berjalan sepanjang jaringan-jaringan konduksi khusus pada dinding-dinding dari atria dan menyebabkan otot-otot atria berkontraksi dan memompa. Sinyal-sinyal elektrik yang sama ini kemudian berjalan ke nodus AV. Dari nodus AV, sinyal-sinyal elektrik ini berjalan lagi sepanjang jaringan-jaringan konduksi khusus untuk mencapai dinding-dinding dari ventrikel, menyebabkan ventrikel memompa.
Umumnya, jantung dapat merubah jumlah darah yang diserahkan ke tubuh dengan mengubah frekuensi dari sinyal-sinyal yang berasal dari nodus SA. Ketika seseorang beristirahat dan konsumsi oksigen tubuh rendah, frekuensi dari penghasilan sinyal oleh nodus SA berkurang sehingga denyut jantung semakin lambat. Sewaktu beraktivitas, frekuensi dari penghasilan sinyal oleh nodus SA meningkat sehingga denyut jantung semakin cepat.
Keempat pacemaker ini bekerja dengan sistem pencadangan. Saat nodus SA mengalami kerusakan dan tidak dapat berfungsi, tugasnya dialihkan kepada nodus AV. Jika nodus AV juga rusak, tugasnya akan diambil alih oleh berkas His. Dan kemudian, jika berkas His juga mengalami gangguan, serat purkinje akan menggantikannya. Seperti yang kita dapat lihat, pengalihan sistem pengiriman denyutan berlangsung dari pacemaker yang memiliki kecepatan denyutan paling tinggi ke yang paling rendah.
Tentu saja cara seperti ini akan mempengaruhi kinerja jantung seluruhnya. Nodus SA yang dapat mengirim 70 sampai 80 denyutan setiap menit diambil alih tugasnya oleh nodus AV yang hanya dapat mengirim sebanyak 40 sampai 60 denyutan saja. Kita dapat melihat bahwa kecepatan pengiriman denyut mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini akan berpengaruh pada kinerja jantung. Berkurangnya denyut jantung yang dikirimkan tiap menit menandakan darah yang dialirkan ke seluruh tubuh juga berkurang. Padahal darah mengandung oksigen yang sangat diperlukan bagi tubuh. Â
Gagal jantung adalah suatu kondisi dimana jantung tidak dapat memompa cukup darah agar mencukupi kebutuhan jaringan untuk melakukan metabolisme. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa gagal jantung dapat terjadi karena rusaknya sang pacemaker utama, nodus SA. Sebenarnya, bukan kerusakan pada nodus SA saja yang menyebabkan gagal jantung. Kerusakan pada salah satu dari keempat sel pacemaker yang lain juga dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung. Apalagi jika keempat pacemaker rusak dalam waktu bersamaan.