Mohon tunggu...
aurelia hutapea
aurelia hutapea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa ekonomi dan bisnis di Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Revolusi TikTok: Bagaimana Media Sosial Membentuk Strategi Rekrutmen Modern

27 Januari 2025   11:30 Diperbarui: 27 Januari 2025   11:25 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan aplikasi tiktok Sumber : kompas.com

TikTok, sebagai salah satu media sosial dengan pertumbuhan pengguna paling cepat di dunia, kini menjadi lebih dari sekadar platform hiburan. Dengan ratusan juta pengguna aktif harian, TikTok telah menciptakan ekosistem baru yang tidak hanya mendominasi dunia digital, tetapi juga memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk manajemen sumber daya manusia (MSDM). Dalam dunia rekrutmen modern, Tik Tok menghadirkan cara baru bagi perusahaan untuk menarik dan terhubung dengan calon karyawan, terutama generasi milenial dan Gen Z yang mendominasi tenaga kerja global saat ini.

 Tik Tok dan Transformasi Employer Branding

Salah satu kontribusi utama TikTok dalam dunia MSDM adalah kemampuannya untuk membangun dan memperkuat employer branding. Perusahaan kini memanfaatkan platform ini untuk memproyeksikan identitas mereka dengan cara yang kreatif, relevan, dan otentik. Lewat video pendek, perusahaan dapat menampilkan budaya kerja, lingkungan kantor, dan nilai-nilai yang mereka anut. Misalnya, video yang menunjukkan "sehari dalam kehidupan seorang karyawan" atau "proses kreatif di balik layar tidak hanya memberi calon karyawan gambaran nyata tentang tempat kerja, tetapi juga membangun rasa keterhubungan.

Tik Tok memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih personal. Pendekatan ini sangat efektif dalam menarik generasi muda yang mencari tempat kerja yang tidak hanya memberikan gaji kompetitif, tetapi juga pengalaman kerja yang bermakna. Employer branding yang kuat melalui Tik Tok dapat membantu perusahaan menonjol di tengah persaingan ketat di pasar tenaga kerja.

Rekrutmen Berbasis Konten dan Algoritma Tik Tok

Tradisionalnya, proses rekrutmen bergantung pada iklan pekerjaan di situs situs karier atau jejaring profesional seperti Linkedin. Namun, TikTok membawa pendekatan yang lebih dinamis dan interaktif. Perusahaan kini dapat membuat konten kreatif yang berfungsi sebagai alat rekrutmen. Contohnya, penggunaan tantangan (challenges), video tanya jawab tentang posisi yang tersedia, atau bahkan kampanye rekrutmen yang menggunakan tagar khusus. Konten ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga mengedukasi calon pelamar tentang peluang yang tersedia.

Keunggulan lain Tik Tok terletak pada algoritmanya yang sangat canggih.

Algoritma Tik Tok secara otomatis menampilkan konten kepada audiens yang relevan berdasarkan minat mereka. Hal ini berarti konten rekrutmen dari perusahaan dapat menjangkau kandidat yang sesuai tanpa memerlukan biaya iklan besar. Dengan pendekatan ini, Tik Tok tidak hanya membantu menjangkau audiens yang luas, tetapi juga mendekatkan perusahaan dengan individu yang benar-benar tertarik pada posisi atau bidang tertentu.

Konektivitas dengan Generasi Milenial dan Gen Z

Generasi muda kini tidak hanya mencari pekerjaan, mereka mencari pengalaman. Generasi Z, misalnya, sangat menghargai transparansi, keberagaman, dan inklusivitas di tempat kerja. Tik Tok memungkinkan perusahaan untuk menyoroti nilai-nilai ini dengan cara yang menarik perhatian mereka.

Melalui fitur seperti duet atau live video, perusahaan dapat terlibat langsung dengan kandidat potensial, menjawab pertanyaan mereka, dan menciptakan koneksi personal. Generasi muda yang melihat perusahaan aktif di Tik Tok cenderung merasa lebih dekat dan lebih tertarik untuk bekerja di sana karena mereka melihat perusahaan tersebut adaptif dan relevan dengan dunia mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun