Mohon tunggu...
Aurelia MelaniaLD
Aurelia MelaniaLD Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hobi saya berbisnis dan suka mencoba hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengatasi OPT dengan Menggunakan Pestisida Nabati yang Lebih Mudah dan Ekonomis

24 Oktober 2022   19:14 Diperbarui: 24 Oktober 2022   19:16 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu OPT? Organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah seluruh organisme yang dapat menimbulkan kerusakan fisik, mengganggu kehidupan dan dapat menyebabkan kematian pada tanaman, yang termasuk didalamnya yaitu hama, penyakit, gulma dan virus. Pengendalian terhadap OPT harus dilakukan dengan cara yang cepat dan tepat agar tidak menimbulkan masalah yang lain, yang bersifat ekologi, sosial bahkan ekonomi. Salah satu cara mengatasi organisme pengganggu adalah dengan menggunakan pestisida nabati. Pestisida nabati merupakan pestisida yang berasal dari tumbuhan, dan merupakan kearifan lokal masyarakat indonesia. Indonesia adalah negara kedua terbesar didunia setelah brazil, yang mempunyai beraneka ragam tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pestisida nabati. Menggunakan tumbuhan sebagai pestisida nabati dianggap ramah lingkungan, dikarenakan bersifat mudah terurai di alam. Peran pestisida nabati sangat besar untuk mengembangkan pertanian organik yang merupakan usaha pemerintah. Dikarenakan pada pertanian organik penggunaan pestisida kimia sintensis tidak di perbolehkan, pestisida nabati merupakan alternatifnya. Dengan memanfaatkan pestisida nabati, diharapkan para petani dapat memenuhi kebutuhan bahan pengendalian OPT dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, sehingga diharapkan para petani mampu berswasembada pestisida.

Penyebab gangguan ini muncul dikarenakan oleh hama tanaman karena terdapat bagian dari tanaman yang dimakan atau dihisap cairannya. Dapat dari gangguan ini dapat langsung terlihat dengan cepat dan langsung pada tanaman yang ganggu oleh organisme penggangu. Dengan penggunakan pestisida nabati dapat mengatasi gangguan yang terjadi pada tanaman, selain dapat mengatasi pestisida nabati juga lebih ramah lingkungan, dan juga harganya lebih ekonomis. Dibandinglan dengan pestisida berbahan kimia yang harganya jauh lebih tinggi serta tidak ramah lingkungan. Pestisida nabati dapat ditemukan di sekitar lingkungan, seperti mimba (Azadirachta indica), daun wangi (Melaleuca bracteata), selasih (Ocimum spp.), serai (Cymbopogon nardus), cengkeh (Syzygium aromaticum), akar tuba (Deris eliptica), piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium), kacang babi (Tephrosia vogelii), gadung (Dioscorea hispida), tembakau (Nicotiana tabacum), Sirsak (Annona muricata), srikaya (Annona squamosa), suren (Toona sureni), dan lain-lain.

Jenis-jenis tanaman pestisida nabati ekonomis dikarna dapat ditemukan dialam sekitar kita sehingga dengan menggunakan petisida nabati akan jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan pestisida berbahan kimia.kelebihan dari pestisida nabati selain lebih ekonomis, pesdtisida nabati juga lebih mudah terurai atau biodegradable di alam, itu lah mengapa pestisida alami jadi jauh lebih ramah lingkungan, pembuatan pestistisida nabati menggunakan peralatan sederhana sehingga para petani dapat membuatnya sendiri, dosis yang digunakan pada pestisida alami jauh lebih rendah sehingga resiko overdosis dapat dihindari dibandingkan jika para petani menggunakan pestisida yan bukan nabati, pestisida alami juga jauh lebih aman bagi makluk hidup dikarenakan residunya mudah hilang, dan juga pestisida nabati tidak menimbulkan kekabalan pada serangga, karena pestisida ini lebih cepat terurai.

 Pengolahan pestisida nabati selain dengan peralatan yang sederhana juga bisa menggunakan fasilitas dari laboratorium. Secara garis besar pestisida nabati dapat dapat di olah dengan cara, pengepresan seperti pada mimba ,jarak kepyar dan jarak pagar yang dapat menghasilkan minyak untuk pestisida nabati, penumbukan dilakukkan untuk menghasilkan  tepung, untuk mengendalikan gulma, terutama ham gudang untuk melindungi biji-bijian yang terutama akan digunakan sebagai benih dapat di hasilkkan dari bunga pitrum, pengabuan dapat menghasilkan abu yang digunakan sebagai aroma yang dapat menimbulkan iritasi, didapatkan dari abu serai, ekstraksi teknik ini dapat dilakukan dengan dua cara ekstraksi sederhana dengan pelarutan air dan ektraksi dengan bahan pelarut atau bahan kimia, penyulingan proses ini dilakukan untuk mendapatkan minya atsiri, bagian yang digunakan adalah daun, akar, kulit, kayu, biji, yang ekmudian dikukus atau direbus dan kemudian uapnya dialirkan melalui kondensor pendingin, sehingga terjadi kondesasi atau uang menjadi air. Contohnya adalah daun cengkeh, serai wangi dan pala.

Sementara, kelemahan dari pestisida nabatti yaitu daya kerja relatif lambat, tidak langsung membunuh sasaran secara langsung, tidak tahan terhadap sinar matahari, kurang praktis karena harus melalui bebrapa proses pengolahan, tidak tahan lama jika disimpan, dan harus disemprotkan secara berulang-ulang. Bahan-bahan pestisida nabati selain dari tumbuhan-tumbuhan tadi yang dapat ditemukan dialam ada juga yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar yang lebih dekat lagi denngan kita. Jika contoh tadi lebih banyak ditemukkan dihutan maka tanaman yang kali ini dapat ditemukkan sangat banyak sekali disekitar kita seperti bawang puti, pandan, kemangi, cabe rawit, kunyit, kenikir, lengkuas, dan daun sirsak.

Pestisida nabati mempunyai beberapa sifatt dan fungsi, sebagi penghambat nafsu makan pada opt, sebagai penolak, sebagai penarik, sebagi penghambat perkembangan, pengaruh langsung sebagi racun dan mencegah opt untuk meletakan telur. Produk pestisida nabati yang  telah berhasil diformulassikan melalui kegiatan penelitian dipusat penelitian dan pengembangan perkebunan yaitu, mimba, neem plus, sitron-E, Azadira-SN2, Nutri-Sida, CEES, cekam Ec atlabu, azanol, ME-sticky, Body Splash anti nyamuk, asimbo, citro, dan organeem.

Pestisida alami ini merupakan pemecah masalah pendek yang dapat mengatasi masalah hama dengan cepat. Sehingga pestisida nabati dapat menjadi bagian sitem pengendalian hama terpadu dan dapat digunakan jika tidak tidak digunakan pun pestisida nabati tidak terdapat hama yang dapt merusak tanaman. Pestisida nabati menjadi solusi terutama bagi para petani yang tidak dapat membeli pestisida sintesis yang harganya jauh lebih mahal dan dapat merusak unsur tanah. Pestisida nabati pun telah ada sejak pertanian masih tradisional, dikarenakan saat itu lebih mengadalkan alam untuk mengatasi opt.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun