Mohon tunggu...
Aurelia Putri
Aurelia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa.Hobi saya menonton film dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Luka Pertama

20 Desember 2023   11:54 Diperbarui: 20 Desember 2023   12:18 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ayah dan anak perempuan. (Sumber:Unsplash.com)

Pernahkah kamu mendengar tentang kalimat ayah merupakan cinta pertama bagi anak perempuannya? Namun, bagaimana jika bagi sebagian anak perempuan ayah merupakan pencipta luka pertamanya karena telah kehilangan peran tersebut? Peran seorang ayah dalam kehidupan anak perempuan sangatlah penting, karena peran ayah sama pentingnya dengan peran seorang ibu. Demikian juga tentang perilaku ayah, perilaku seorang ayah akan memengaruhi perkembangan emosional dan perilaku anak, oleh sebab itu peran dari seorang ayah sangat begitu berarti bagi anak perempuannnya.

Saya merupakan anak perempuan yang kehilangan peran ayah .Tentunya bukan hanya saya yang merasakan hal tersebut, sebagian teman-teman saya semasa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pun juga merasakan.Bagi kami ayah merupakan luka pertama,karena kami tidak mendapatkan peran tersebut.Kami juga tidak jarang merasa iri dengan anak perempuan yang bisa bercanda bahkan bercerita dengan ayahnya.Dampak dari kehilangan peran ayah sangat berpengaruh terhadap perilaku dan emosional kami.Kami menjadi seseorang yang tidak dapat mengontrol emosi dan seringkali mencari sosok ayah pada orang lain (pasangan).Apa yang saya dan teman-teman saya alami ini ternyata juga banyak dialami oleh para anak perempuan lainnya.

"Anak-anak lebih membutuhkan kehadiranmu dibandingkan mendapatkan hadiah darimu", itulah kata-kata dari Jesse Jakson. Kalimat tersebut ada benarnya, karena banyak orang tua merasa materi yang diberikan kepada anak akan menjadikan dia bahagia, khususnya sosok ayah. Penelitian menunjukkan bahwa ketiadaan peran ayah terhadap anak  dapat membuat anak menderita banyak kemurungan di kemudian hari. Selain itu, anak dari latar belakang yang sama juga seringkali terlibat dalam beberapa masalah utama.Ketiadaan peran ayah dapat berupa ketidakhadiran secara fisik maupun psikologis dalam kehidupan anak. Maka dikenal adanya "fatherless atau "father absence. Ketiadaan peran ayah secara fisik yang disebabkan karena kematian, mengarahkan pada adanya sebutan anak yatim. Namun, apabila ketidakhadiran tersebut disebabkan oleh karena "kepergian dari perannya sebagai seorang ayah, maka anak tersebut dapat dikatakan dampak  fatherless terhadap perkembangan psikologis anak seolah-olah menjadi yatim sebelum waktunya. Fatherless di sini mengakibatkan hilangnya kesempatan ayah untuk dapat berinteraksi dengan anak. Untuk itu, apa pun yang menyebabkan  fatherless itu terjadi harus diantisipasi oleh orang tua agar tidak berdampak besar terhadap anak. Karena kehilangan peran ayah lebih berpengaruh terhadap anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki.

       Bagaimanakah peran ayah yang diharapkan bagi seorang anak perempuan?

Tentunya peran ayah yang diharapkan bagi setiap anak perempuan adalah ayah yang menjadi pedoman. Ayah yang bisa menjadi tempat cerita dan yang selalu memberi kehangatan.Anak juga ingin membuat kenangan dengan ayahnya,selalu menghadiri hari penting dan tidak menarik diri ketika anak dalam proses pendewasaan. Ayah yang menjalankan peran nya  sebagai cinta pertama bukan menjadi penyebab luka pertama bagi anak perempuannya.Inilah dampak psikologis dari anak perempuan yang kehilangan peran ayahnya.

Pertama,anak perempuan yang kehilangan peran ayahnya akan cenderung memiliki rasa kepercayaan diri yang rendah.Kepercayaan diri yang rendah itu disebabkan karena kurangnya peran ayah dalam membangun rasa kepercayaan diri kepada anak sejak dini.Karena pola asuh yang diberikan ayah dapat memengaruhi perkembangan kepercayaan diri.Peran ayah juga seharusnya dapat memberikan contoh sikap percaya diri serta memberi ruang untuk berpendapat sehingga dapat membantu anak perempuannya untuk memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi.

Kedua,sulit untuk mempertahankan hubungan.Anak yang kehilangan peran ayah seringkali sulit untuk mempertahankan sebuah hubungan karena mereka telah dilukai dengan ayah mereka sehingga tidak ingin mengambil risiko untuk terluka lagi.Karena,luka yang disebabkan oleh seseorang yang seharusnya menjadi cinta pertama bagi anak perempuan sangat membekas sehingga anak yang mengalami tidak ingin hal tersebut terjadi kembali.

Ketiga, mengalami  fatherless daughter syndrome yang merupakan gangguan emosional yang menyebabkan penderitanya mengalami masalah kepercayaan dan kurangnya harga diri sehingga terus-menerus membuat keputusan buruk ketika sedang menjalin hubungan dengan seorang pria.Dampak ini dapat berpengaruh seumur hidup jika gejalanya tidak diketahui dan diabaikan.Anak perempuan yang kehilangan peran ayah seringkali memiliki harga diri rendah dan kerap merasa tidak berharga. Anak yang mengalami fatherless daughter syndrome cenderung memiliki tingkat kemarahan dan depresi terkait kemarahan yang lebih tinggi serta memiliki ketakutan yang luar biasa untuk ditinggalkan. Salah satu dari peran ayah bagi anak perempuannnya adalah mengajarkan bagaimana menjalin hubungan dengan seorang pria dan bagaimana wanita harus diperlakukanJika peran ayah hilang maka anak perempuannya tidak memiliki model panutan  sehingga dapat mendorongnya untuk mencari sosok lain yang bisa mengisi kekosongan tersebut dengan berbagai cara.

 Peran ayah merupakan hal yang sangat penting untuk anak perempuan.Oleh karena itu,kehilangan peran ayah sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak perempuan.Kurangnya kesadaran ayah terhadap perannya akan berdampak kepada psikologis anak tersebut.Maka dari itu,sebagai ayah yang tidak ingin anak perempuannya mengalami dampak dari kehilangan peran tersebut,sudah seharusnya memberi kasih sayang sebagaimana ayah yang menjadi cinta pertama untuk anak perempuannya.Jadi mulai sekarang ayah harus menjalankan perannya sebagaimana semestinya!Jika anda masih saja tidak peduli terhadap sikapmu kepada anak perempuanmu,ya,sudah.Akan tetapi,apakah anda siap melihat anak perempuanmu mengalami dampak dari perilakumu?

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun