Super ego ini sendiri merupakan bagian kepribadian yang menginternalisasi norma-norma sosial, moral dan nilai-nilai yang diajarkan orang tua atau masyarakat. Superego berperan sebagai penilai dan pengawasan terhadap perilaku manusia, memberikan rasa bersalah atau puas sebagai respons sebagai tindakan yang sesuai atau tidak sesuai dengan standar moral yang dimiliki Â
Teori ini menjelaskan tentang bagaimana interaksi antara 3 komponen dapat mempengaruhi perilaku dan kepribadian  seseorang dan bisa menyebabkan kecemasan bahkan konflik lain nya.
Kasus self harm sudah tidak lagi asing lagi pada zaman sekarang khususnya juga pada kalangan gen Z. Para remaja yang melakukan self harm seringkali mengalami gangguan mental atau psikologis yang tidak ditangani dengan benar. Seperti yang terjadi pada Karangasem, Bali, 2023, terdeteksi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga yang menemukan bahwa banyak remaja perempuan yang melakukan self harm dan tercatat di salah satu sekolah ada sebanyak 49 korban self harm. Motif mereka dalam melakukan hal tersebut, terdapat beragam alasan yang berbeda, contohnya masalah bullying, kehilangan atau perceraian orang tua, dan sebagainya. Tidak dipungkiri juga bahwa ada yang mengalami gangguan kesehatan mental seperti anxiety disorder dan panic attack. Dengan terdeteksi banyak nya remaja yang melakukan self harm pun pihak sekolah maupun menteri pun langsung menangani secepatnya dan menekankan bahwa pentingnya peran orang tua dan lingkungan serta psikologi dalam kasus ini.Â
Pada kasus self harm ini dapat dilihat dari perspektif dan teori yang digunakan untuk memahami perilaku Self-harm yaitu :Â
Teori Psikodinamik Â
Pada Teori Psikodinamik ini sendiri menganggap bahwa Self-harm itu merupakan bentuk ekspresi dari konflik batin yang tidak terungkap yang dimana individu secara tidak sadar menggunakan tindakan untuk melukai diri sendiri sebagai cara untuk mengatasi atau mengalihkan rasa sakit emosionalÂ
Teori BehavioralÂ
Pada Teori Behavioral ini fokus terhadap aspek penguatan dari perilaku Self-harm yang dimana individu mengalami perasaan lega atau pengurangan ketegangan setelah melukai diriÂ
Teori KognitifÂ
Teori Kognitif ini sendiri merupakan Teori sebagai manifestasi dari pemikiran negatif yang berlebihan seperti, tidak dihargai atau gagal.
Teori SosiokulturalÂ