Contoh: Seseorang yang gagal dalam satu ujian berpikir, "Jika saya tidak bisa mendapatkan nilai bagus di ujian ini, maka saya adalah orang bodoh dan tidak berguna." Di sini, individu meremehkan seluruh nilai dirinya hanya karena satu kegagalan, padahal kemampuan atau identitas seseorang tidak ditentukan oleh satu kejadian semata.Â
Dampak Irrational Beliefs
Dampak dari keyakinan irasional menurut Albert Ellis dapat sangat merugikan individu secara emosional, mental, dan sosial. Berikut adalah beberapa dampak utama dari keyakinan irasional: Â
1. Stres dan Kecemasan Berlebihan
Keyakinan irasional membuat individu merasa cemas dan stres karena mereka menetapkan standar yang tidak realistis untuk diri sendiri atau orang lain. Misalnya, keyakinan seperti "Saya harus sempurna dalam segala hal" atau "Semua orang harus menyukai saya" menyebabkan tekanan internal yang tinggi, yang berujung pada kecemasan berlebihan ketika tuntutan tersebut tidak terpenuhi.Â
2. Depresi dan Putus Asa
Keyakinan irasional sering kali mengarah pada perasaan depresi, terutama ketika individu terus menerus merasa gagal memenuhi ekspektasi yang tidak realistis. Contohnya, seseorang yang meyakini bahwa "Jika saya gagal sekali, maka saya adalah kegagalan total" akan merasa putus asa setiap kali mereka menghadapi kesulitan atau kegagalan kecil. Merasa putus asa secara berlebihan akan membuat seseorang terjebak dalam perasaan depresi.
3. Harga Diri yang Rendah
Individu dengan keyakinan irasional cenderung memandang diri mereka secara negatif ketika ekspektasi yang tidak realistis tidak tercapai. Mereka sering meremehkan diri sendiri atau menyalahkan diri secara berlebihan, yang menyebabkan harga diri rendah. Misalnya, keyakinan seperti "Jika saya tidak berhasil, maka saya tidak berharga" sangat merugikan persepsi diri dan mengurangi kepercayaan diri.Â
4. Kesulitan dalam Hubungan Sosial
Individu yang memiliki keyakinan irasional, terutama yang berkaitan dengan harapan tidak realistis terhadap orang lain, sering mengalami masalah dalam hubungan interpersonal. Mereka mungkin merasa marah atau kecewa ketika orang lain tidak memenuhi harapan yang kaku dan tidak realistis, seperti "Orang lain harus selalu memperlakukan saya dengan baik." Hal ini bisa mengarah pada konflik, frustrasi, atau bahkan isolasi sosial.Â
5. Tidak Mampu Mengatasi Tantangan
Keyakinan irasional membuat individu merasa tidak mampu menghadapi kesulitan hidup. Misalnya, keyakinan seperti "Saya tidak akan pernah bisa mengatasi masalah ini" atau "Ini terlalu sulit untuk ditanggung" akan menghalangi individu untuk mencari solusi dan menyerah lebih cepat. Hal ini bisa menghambat perkembangan diri dan kemampuan mengatasi masalah.
Kesimpulan
Keyakinan irasional dapat memicu berbagai masalah emosional dan perilaku maladaptif. Dengan memahami macam-macam keyakinan irasional seperti demandingness, awfulizing, low frustration tolerance, dan global evaluation. Dengan menggunakan pendekatan konseling Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) Â konselor dapat membantu individu mengidentifikasi dan mengubah keyakinan negatif mereka. Proses ini memungkinkan individu untuk mengembangkan pandangan yang lebih sehat dan realistis, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka. Â
Referensi:
Corey, G. (2017). Theory and practice of counseling and psychotherapy (9th ed.). Belmont, CA: Cengage Learning.
Mustika Sari, Yeni Karneli, & Netrawati. (2022). PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY (REBT) UNTUK MENGATASI SELF IMAGE NEGATIF PADA REMAJA : Studi LIBRARY RESEARCH. Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Sosial, 1(4), 442–451. https://doi.org/10.58540/jipsi.v1i4.92
Pasaribu, P. D., Arsini, Y., & Syifa, S. A. (2024). Penerapan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan REBT ( Rational Emotive Behavior Therapy ) Menggunakan Teknik Reinforcement Terhadap Motivasi Belajar Siswa. 1(12), 412–418.