Mohon tunggu...
Putri Aurelia
Putri Aurelia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa baru

saya suka menyanyi, menari, berbicara, dan vlog

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ada Apa sih di Dalam Kontruksi Gender di Dalam Cerita Rakyat Indonesia

7 April 2024   15:33 Diperbarui: 7 April 2024   15:51 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konstruksi gender dalam cerita rakyat indonesia dipercaya sebagai refleksi dari budaya nilai -- nilaii masyarakat indonesia. Didalam cerita rakyat tersebut, ada perempuan yang dianggap sabagai sumber daya penting serta memiliki peran yang beragam.  

Namun, kontruksi gender dalam cerita rakyat indonesia memiliki sisi negatif, seperti bagaimana perempuan digunakan sebagai  objek pengambilan keuntungan oleh laki -- laki yang tidak bertanggung jawab. Cerita rakyat merupakan bagian internal dari kekayaan budaya indonesia. Di dalam setiap cerita rakyat terdapat cerminan nilai, norma, kepercayaan masyarakat hal tersebut tergantung pada pengikutan zaman yang berlangsung. 

Salah satu aspeknya yang mana seringkali tercermin dalam cerita rakyat adlah kontruksi gender dimana hal tersebut mengacu pada cara dimana masyarakat memahami dan membedakan peran serta karakteristik gender dalam kehidupan sehari -- hari. Kontruksi gender serin kali tercerminkan dengan jelas melalui karakter -- karakter dalam konteks cerita rakyat indonesia tersebut. 

Di dalam essai tersebut penulis akan membahas bagaimana kontruksi gender terwujud dalam beberapa cerita rakyat indoensia yang terkenal, lalu bagaimana kontruksi gender dipercaya dalam cerita rakyat indonesia dsb. 

Ada salah satu cerita rakyat yang dimana cerita tersebut menonjolkan kontruksi gender dengan berjudul "Bawang merah dan bawang putih". Perbedaan karateristik anatara bawangmerah dan ptih mencerminkan streorotip gender yang ditanamkan di dalam masyarakat dalam cerita tersebut. Bagaimana bawang merah digambarkan sebagai sosok egois, licik, jahat, tidak memiliki belas kasihan, dan sementaara bawang puti diilustrasikan sebagai perempuan yang baik hati, lembut, penyayang dan sabar. 

Melalui karateristik masing -- masing mereka yang berlawan, cerita ini memiliki penggambaran pandangan tradisional terhadap laki -- laki dan perempuan dimana perempuan harus menjdadi sosok yang lembut dan penyayang sementara laki -- laki diharapkan untuk menjadi sosok kuat dan tegas yang bisa memimpin keluarganya nanti. 

Selain "bawang merah dan bawang putih" ada cerita lain rakyat yang menunjukkan kontruksi gender adalah "Malin Kundang" dalam cerita tersebut malin kundang digambarkan sebagai sosok laki -- laki yang ambisius dan kuat, seperti cerita yang kita ketahui malin kundang di gambarkan sebagai sosok laki -- laki yang ambisus dan kuat yang meninggalkan ibunya demi mencari kekayaan diluar negeri.

Sementara itu, ibunya yang sudah rentan tidak memiliki cukup kekuatan untuk menahan malin kundang pergi akhirnya hanya bisa menangis dan berdoa agar anaknya selamat. Peran ibu dalam cerita ini menekankan pada stereotip perempuan sebagai sosok yang lemah dan pasif yang hanya bisa bergantung pada laki -- laki. 

Kontruksi gender dalam "malin kundang" mencerminkan pandangan tradisonal tentang perempuan sebagai makhluk yang lebih rendah dan tidak berdaya dibandingkan laki -laki. Namun berbalik dengan cerita rakyat :Luntung Kasarung" dimana ceritatersebut menceritakan tokoh utama Nyi Roro Kidul yang digambarkan sebagai sosok perempuan kuat dan berpengaruh. 

Bagaimana mungkin? Dia dipercaya memiliki kekuatan disik danmagis yang luar biasa juga memiliki kecerdasan dan kebijaksanaan yang melebihi para penguasa lainnya. Dengan karakter tersebut, cerita menantang stereotip gender ini melekat pada perempuan dalam masyarakat tradisonal yang mana ering kali dianggap sebagai makhluk lemah lembut dan tergatung pada laki -laki padahal perempuan sendiri bisa mencari pekerjaan sendiri. 

Adapula cerita rakyat "Kancil dan Buaya" cerita tersebut menunjukkan pergeseran dalam kontruksi gender. Bagaimana mungkin kancil yang digambarkan sebagai binatang kecil dan lemah sebagai tokoh utama, tapu di mampu mengalahkan buaya yang digambarkan sebagai makhlukyang kuat dan berbahaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun