Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi kampus pertama di Indonesia yang menerapkan sistem  Code Blue  pada kehidupan kampus mereka. Penerapan sistem Code blue dilengkapi dengan Automated External Defibrillator atau merupakan tempat penempatan Code blue yang terdapat di tiga titik strategis kampus, yakni di utara, selatan, dan tengah. Dengan demikian, mahasiswa dapat mengakses Automated External Defibrillator dengan cepat selama jam perkuliahan, yaitu dari pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Program ini dilaksanakan oleh tenaga pendidikan dan staf UMY yang telah dipilih secara khusus oleh pimpinan kampus yang nantinya disebut dengan kader. Mereka telah menerima pelatihan mendalam untuk memastikan penggunaan Defibrilator Eksternal Otomatis dan respons terhadap situasi darurat dapat dilakukan dengan efektif.
"Dengan adanya Code blue di kampus, kami berharap dapat memberikan fasilitas yang lebih baik bagi sumber daya manusia di UMY," ujar Dr. Nova Marani, sebagai salah satu dokter konsultan Code blue pada Podcast UMYTALKS EPS. 13. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan kampus dalam menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi. Dalam situasi darurat, pelajar dan staf dapat segera menghubungi nomor ekstensi dan hotline yang ada untuk mendapatkan bantuan cepat. Langkah ini menunjukkan komitmen UMY dalam menjaga keselamatan dan kesehatan seluruh civitas akademika.
Pada dasarnya, code blue sendiri merupakan kode darurat yang menjadi bagian dari program Kampus Sehat Senyaman Taman UMY. Code blue kampus fokus pada henti nafas dan henti jantung sebagai bentuk bantuan hidup dasar. Tak hanya itu, program ini menjadi sarana contoh oleh kampus kepada mahasiswa terkait praktik bantuan hidup dasar.
Dalam upaya memaksimalkan kampus Code blue, pihak kampus mengadakan pelatihan yang signifikan terhadap kader yang terlibat dengan memberikan sejumlah pelatihan mendasar mengenai penanganan pijat jantung paru, jalan napas, dan cedera. Pelatihan Code blue tidak hanya menyasar kadernya saja, namun apabila terdapat mahasiswa yang tertarik mengikuti pelatihan Code blue, maka mereka dapat bergabung dengan cara menghubungi pihak prodi atau fakultas.
Luaran yang diharapkan dengan berjalannya program Code blue adalah penanganan yang lebih tepat dan baik terhadap situasi darurat yang dialami civitas akademika UMY, sehingga tidak terjadi hal serius ketika nantinya dibawa ke rumah sakit.
"Walaupun kita merupakan kampus pertama yang mengadopsi sistem Code blue, diharapkan hal ini dapat menginisiasi kampus-kampus lain supaya nantinya Code blue akan mulai diadopsi dan berkembang di kampus-kampus lain," Ujar Dr. Nova. Inisiasi ini tidak hanya merujuk pada internal kampus, namun juga eksternal kampus dengan harapan terjadinya pergerakan kampus lain untuk mulai mengadopsi sistem ini. Dr. Nova tidak menampik bahwa apabila terdapat celah-celah pada program ini maka pihak UMY dengan senang hati akan terus berbenah diri.
Zaiyyira Aurealia, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H