Di tengah kemajuan teknologi dan transformasi digital, filsafat ilmu berperan penting dalam meningkatkan kesadaran literasi. Artikel ini akan memberikan penjelasan bagaimana filsafat ilmu dapat dimanfaatkan dalam hubungan internasional untuk meningkatkan kesadaran literasi. Dengan berlandaskan buku "Filsafat Ilmu" karya Drs. Mohammad Adib, MA. kita akan berdiskusi tentang ide-ide dasar filsafat ilmu, peran penting yang dimainkannya dalam perkembangan kesadaran literasi serta implementasinya dalam hubungan internasional.Â
Kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menerapkan informasi secara kritis dangat penting di era digital dimana informasi tersedia dan tersebar luas. Literasi modern mencakup lebih dari sekadar kemampuan membaca dan menulis; itu juga mencakup kapasitas untuk mengakses, memahami, menganalisis, dan memanfaatkan informasi secara cerdas. Sebagai subbidang filosofis yang terkait dengan ilmu pengetahuan dan metodologi ilmiah, filsafat ilmu dapat memberikan landasan yang kokoh bagi tumbuhnya kesadaran literasi dalam masyarakat digital. Studi tentang aspek epistimologis dan metodologis ilmu pengetahuan dikenal sebagai filsafat ilmu. Filsafat ilmu mencoba untuk mencari tahu ide ilmu pengetahuan, metode ilmiah, peran pengamatan dan ekspertimen, serta landasan filosofis yang mendasari praktik ilmiah. Filsafat ilmu membantu manusia dalam memahami bagaimana ilmu pengetahuan dapat membantu manusia dalam memahami bagaimana sains bekerja dan membatasi asumsi yang mendasarinya.Â
Filsafat ilmu memainkan peran  penting dalam peningkatan kemampuan literasi dalam era digital. Pertama, kemampuan berpikir kritis dapat ditingkatkan melalui pembelajaran filsafat ilmu. Dalam masyarakat terdidik, kapasitas untuk menilai realitas, klarifikasi, dan legitimasi data merupakan hal mendasar. Filsafat ilmu mengajarkan individu untuk mempertanyakan asumsi, memahami metode ilmiah, dan mengidentifikasi bias yang mungkin ada dalam penelitian atau sumber informasi. Kedua, filsafat ilmu membantu dalam memahami batas-batas pengetahuan dan kaitannya dengan konteks sosial dan budaya. Di era yang modern yang serba cepat dan dinamis, masyarakat harus dapat membedakan dan menghargai perbedaan antara realitas dan sentimen, serta memahami implikasi sosial dari ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu memperkaya perspektif individu dengan mengeksplorasi aspek etika, politik, dan sosial dari ilmu pengetahuan.
Dalam konteks hubungan internasional, pemahaman filsafat ilmu dapat berkontribusi dalam membangun kesadaran literasi di antara aktor-aktor internasional. Pertama, Â pemahaman tentang metode ilmiah dan berpikir kritis dapat membantu dalam mengevaluasi klaim dan argumen yang dikemukakan dalam politik internasional. Hal ini penting untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat atau manipulatif. Kedua, pemahaman tentang aspek etika dan sosial dari ilmu pengetahuan dapat membantu dalam mempertanyakan dampak sosial dan lingkungan dari kebijakan internasional. Filsafat ilmu mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan harus digunakan secara baik dan dapat dipertanggungjawabkan serta dengan implikasi sosial yang mungkin timbul.
Literasi adalah keterampilan yang sangat penting di era digital yang sedang berkembang saat ini. Melalui perkembangan kemampuan berpikir kritis, pemahaman tentang batasan dan realisasi ilmu sosial dari ilmu pengetahuan. Implementasi filsafat ilmu dalam hubungan internasional dapat membantu aktor-aktor internasional untuk membuat keputusan yang lebih baik, menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat, dan mempertimbangkan dampak sosial dari kebijakan internasional. Dalam era digital yang penuh dengan informasi yang kompleks dan serba cepat, filsafat ilmu memberikan kerangka kerja yang diperlukan untuk membentuk kesadaran literasi yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI