Tim KKM UIN Malang di MAN 2 Probolinggo mengadakan program kerja KKM dengan mengangkat tema stunting, hal tersebut dikarenakan masih banyaknya kasus stunting di Indonesia. Dilansir dari laman https://kebijakankesehatanindonesia.net/, Indonesia pada tahun 2017 sempat menjadi negara ketiga dengan angka prevalensi stunting tertinggi di Asia yang mencapai 36,4%, hal tersebut dipaparkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun angkanya menurun hingga 23,6% pada tahun 2018, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Kemudian pada tahun 2023, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati mengatakan bahwa "pada pertengahan tahun 2023 prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6%, sementara target yang ingin dicapai pemerintah adalah 14% pada tahun 2024.
Meskipun angka prevalensi yang mulai menurun, perlu adanya pencegahan sejak dini dengan memberikan wawasan dan edukasi mengenai apa itu stunting dan bagaimana cara pencegahan stunting. Maka dari itu Tim KKM UIN Malang mengadakan kegiatan "Banting" yaitu singkatan dari Bahas Stunting. Penyuluhan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Maret 2024 bertepatan dengan kegiatan Pondok Ramadhan. Tim KKM UIN Malang menargetkan peserta dari kegiatan "Banting" ini adalah siswa kelas XII karena setelah lulus dari sekolah agar dapat menjadi bekal wawasan mereka sebagai calon orang tua nantinya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Workshop MAN 2 Probolinggo ini berjalan dengan cukup antusias dari peserta. Kegiatan ini diisi langsung oleh anggota Tim KKM UIN Malang, yani diantaranya adalah Aura Pramestika Anandagaluh, Izza Luthfia Nur Alfiansyah, Ahmad Ulil Huda dan Grifian Azharinas. Di kegiatan "Banting" ini membahas tentang apa itu stunting, mengapa pentingnya membahas stunting, ciri-ciri penderita stunting dan bagaimana cara pencegahan stunting. Setelah penyampaian mengenai stunting, kemudian peserta menonton video edukatif mengenai stunting. Yang selanjutnya dilanjut dengan sesi tanya jawab peserta dan kemudian selesai pada pukul 11.00.
