Ramadhan merupakan bulan yang tepat untuk mengubah kebiasaan buruk, termasuk soal pembuangan sampah. Ditambah, setiap puasa, masyarakat mulai banyak melakukan jual-beli dagangan takjil.
Jumlah sampah di masa ini cenderung meningkat. Dengan kondisi Indonesia yang masih darurat sampah, diperlukan adanya gerakan diet sampah secara masal.
Diet sampah merupakan cara bijak dalam memilih barang yang akan dikonsumsi dan dibuang. Hal ini tentunya bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah dan menjaga lingkungan.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, pemerintah pada tahun 2017 menyatakan bahwa harapannya pada tahun 2025 sampah di Indonesia dapat dikurangi hingga 70%.
Jika dibandingkan dengan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, pada tahun 2024 kemarin, Indonesia baru berhasil mengurangi sebanyak 13,36%; mengelola 59,93% dari 33 juta ton; dan menangani sejumlah 46,67%.
Ada pun salah satu provinsi yang kerap dijadikan tujuan wisata, D.I. Yogyakarta, mengalami penimbunan sampah yang berlebih beberapa tahun terakhir. Hal ini diakibatkan oleh jumlah sampah melebihi daya tampung TPA-nya.
Selain pemerintah yang harus berhasil mengelola sampah dengan baik, masyarakat lokal dan wisatawan juga harus membantu dalam menguranginya.
Pada bulan ramadan begini, kita bisa mengubah kebiasaan asal belanja, tanpa berpikir akibatnya untuk lingkungan. Simak tipsnya untuk mengurangi timbunan sampah.
1. Belanja Cerdas
Jika belanja bahan masakan yang tidak tahan lama, gunakan secepat mungkin. Artinya, jangan membeli bahan makanan yang tidak tahan lama terlalu banyak.