Kehidupan dewasa dipenuhi dengan tekanan dan tantangan yang luar biasa. Banyak orang mengalami stress, bahkan berujung depresi. Sepakat?
Setiap orang pun punya coping mechanism-nya masing-masing. Mekanisme koping merupakan cara seseorang menghadapi kondisi di bawah tekanan. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengurangi dampak dari situasi tersebut.
Salah satu metode yang saya terapkan untuk menjaga kesehatan mental ialah melalui buku alias hobi. Menurut beberapa penelitian, hobi menjadi kegiatan yang dapat menenangkan perasaan.
Membaca dapat memberikan waktu istirahat sejenak dari berbagai tekanan. Adapun, menulis dapat mengubah perasaan negatif menjadi positif, seperti menghilangkan rasa bosan dan ada sebagian orang yang senang melakukannya.
Melalui bacaan, seseorang memperoleh ilmu dan inspirasi baru. Menulis karya juga bisa sebagai wadah menuangkan pikiran dan uneg-uneg yang sulit diungkapkan.
Mari saya tunjukkan bagaimana buku sebagai alat yang efektif dalam mengurangi perasaan negatif beserta rekomendasi buku yang pernah atau sedang saya baca saat ramadhan ini.
1. Buku sebagai Pelarian
Melarikan diri sejenak dari hiruk-pikuk kehidupan juga diperlukan. Ingat, sejenak, jangan terlalu lama. Membaca buku bisa dikatakan mampu membawa pembaca ke dunia yang berbeda.
Ketika terbawa ke dalam sebuah cerita, saya dapat melupakan masalah dan perasaan jauh lebih tenang. Untuk pelarian, saya biasanya membaca sastra bergenre puisi atau populer.
Rekomendasi: Kumpulan puisi Malam Ini Aku akan Tidur di Matamu karya Joko Pinurbo, Perjamuan Khong Guan karya Joko Pinurbo, Perihal Gendis karya Sapardi Djoko Damono, Konspirasi Alam Semesta karya Fiersa Besari, novel-novel Rintik Sedu, sekuel Dilan karya Pidi Baiq, dan beberapa puisi karya Kahlil Gibran.