Di awal pertandingan antara kesebelasan Jepang dan Jerman. Jepang sudah menunjukkan bakatnya bahwa ia layak bersaing melawan Tim Panser asuhan Hansi Flick. Ketika menginjakkan kaki di lapangan hijau, mungkin iya bersumpah untuk menaklukan Word Cup tahun ini di Qatar.
Semangatnya Para LeluhurÂ
Hal ini bisa dilihat dari semangatnya yang berkobar di lapangan. Baik ketika merebut bola dari lawan dan tenangnya mengatasi serangan pada jalan pertandingan.Â
Jepang semakin percaya diri untuk melangkah lebih maju dari kesebelasan Jerman. Tak heran dalam kenangan sejarah kita, Jepang dikenal begitu ambis ketika menjajah.
Sebelum mulainya jalan pertandingan. Jepang yang terlihat lebih mudah dikalahkan, mencoba untuk meminimalisir segala kekurangan dengan kinerja timnya yang baik. Mengingat postur tubuhnya yang kalah jauh dengan tim lawan. Jepang mencoba bermain defensif di awal dengan format bermain 4-2-3-1.
Formasi yang serupa dengan Jerman ini menjadi pilihan terbaik sang pelatih Samurai biru, menimbang Jepang masih harus beradaptasi dengan matchday perdananya di fase Grup E Piala Dunia 2022.Â
Imperfeksi ini bisa diatasinya dengan performa dari Hiroki Sakai, Takehiro Tomiyasu, Maya Yoshida, Yuto Nagatomo dalam menghalau serangan tim Panser.
Selain ke empat pemain belakang yang menjaga dari lesatan tendangan lawan. Ketenangan juga menjadi kunci, Jepang bertahan di babak pertama. Walaupun pada akhirnya Jepang kebobolan 1-0 di menit 33' lewat tendang pinalti dari Gndoan.
Thomas Mueller digantikan
Digantikannya Thomas Mueller oleh J. Hofmann pada menit ke 67' menjadi awal mula kemunduran tim Panser di laga ini. Di babak ke-dua, menjadi penentu kemenangan bagi pertandingan antara Jepang vs Jerman.Â