Mohon tunggu...
Auralunar
Auralunar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Gadis delapan belas tahun yang mencintai rinai hujan, hening kala lunar tiba, kidung langit yang mengalun mesra, dan aksara indah yang merayu mata. Akan menulis seumur hidupnya sebagai kenangan untuk semua yang ia cinta. Dan inilah aku, Sang lunar malam. Maka aku menulis, setidaknya aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Tak Pernah Kau Tahu

15 Maret 2023   14:31 Diperbarui: 15 Maret 2023   14:35 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penghujung hari ku kau tutup dengan tutur keras yang memekakkan
kau lontarkan cacian dan makian
kau luapkan emosimu yang sudah memuncak
kau biarkan aku merasa kecewa
kau biarkan aku menangis di sudut kamar tak berdaya
Harusnya tak kau lontarkan sumpah serapah itu
karena kau terlalu indah untuk mencela,Bu...

Bu,aku hanya seorang gadis yang beranjak dewasa
Yang belum sepenuhnya tahu tentang jahat nya dunia
yang masih sekadar ingin coba-coba
tentang banyak hal baru yang masih menjadi tanda tanya

Bu,aku masih harus dekat-dekat denganmu
masih butuh genggam tangan hebatmu
masih butuh belaian mesra saat malam tiba hingga pagi menyapa
maka, jangan jauh Bu...
jangan menjauh...
jangan melahirkan sengsara untukku 

-auranaz.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun