Mohon tunggu...
Aura Hasti Mulianda
Aura Hasti Mulianda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

A classy girl who sometimes being overthinking about everything.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perkembangan Pola Komunikasi Sosial Melalui Media Online di Era Pandemi Covid-19

12 Agustus 2020   23:56 Diperbarui: 13 Agustus 2020   16:17 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana perkembangan pola komunikasi sosial itu sendiri melalui media online di era pandemi Covid-19 ini?, berbicara mengenai hal tersebut, tentu saja pasti akan terdengar cliche. Cliche karena era pandemi Covid-19 ini secara resmi sudah digantikan oleh era new normal (new normal era). Walaupun begitu, pernahkah kita setidaknya mengetahui atau membayangkan jawaban dari pertanyaan sebelumnya?.

Pandemi Covid-19 merupakan wabah yang memberikan dampak yang besar di seluruh sektor kehidupan ini bagi semua masyarakat yang ada di setiap belahan dunia.  Masyarakat mau tidak mau harus ber-adaptasi dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah demi keamanan dan keselamatan diri masing-masing. Proses penyesuaian itu pun ada banyak bentuknya, contoh kecilnya dimulai dari tagar stay at home atau tetap dirumah, lalu dalam bentuk kata social distancing yang diriuh-riuhkan di seluruh penjuru dunia.

Era pandemi Covid-19 ini juga ber-pengaruh terhadap pola komunikasi sosial khususnya melalui media online. Dahulu sebelum adanya pandemi Covid-19 ini, masyarakat selalu mengesampingkan komunikasi melalui media online, dikarenakan komunikasi melalui media online bukanlah hal yang essensial untuk dilakukan ketika itu berkaitan dengan jarak yang dekat tetapi sebaliknya komunikasi melalui media online ini penting untuk dilakukan ketika berkaitan dengan jarak yang jauh seperti diluar kota atau bahkan di luar negara.

Sekarang setelah adanya pandemi Covid-19 ini, masyarakat memutar balik pola komunikasi sosial mereka. Dari keadaan A ke Keadaan B. Perkembangan pola komunikasi sosial tersebut semakin lama pun tergeser jenisnya tanpa kita sadari.

Seperti yang kita ketahui bahwa ada 4 jenis pola komunikasi yaitu: Pola komunikasi primer, Pola komunikasi sekunder, Pola komunikasi linear, dan Pola komunikasi silkular sebagaimana Bapak Dedy Mulyana jelaskan dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Sebelum adanya pandemi Covid-19 ini, masyarakat selalu melakukan dan mengutamakan pola komunikasi primer diantara jenis pola komunikasi lainnya. Alasannya tidak lain ialah karena tidak semua orang mempunyai smartphone untuk berkomunikasi via online, dan akan lebih menyenangkan untuk berkomunikasi secara langsung (fisik).

Setelah adanya era pandemi Covid-19 ini, Komunikasi primer pun terduakan dan digantikan dengan pola komunikasi sekunder, linear, dan silkular yang membutuhkan media sebagai penghantar proses komunikasinya. Masyarakat yang dulunya tidak punya smartphone mau tidak mau harus mengeluarkan uang untuk membelinya supaya mereka bisa terus berkomunikasi di era pandemi Covid-19 ini. Belum lagi hal ini berbanding miris dan kontras antara kebutuhan dengan sistem ekonomi dunia yang tidak stabil gara-gara pandemi Covid-19, seperti terjadinya pemutusan hak kerja dimana-mana, pemotongan gaji, dan lainnya.

Pola komunikasi sosial yang berubah menjadi digitalisasi melalui media online seperti penggunaan whatsapp, Instagram, facebook dan sebagainya tersebut pun berkembang secara pesat selama adanya pandemi Covid-19 yang mana akhirnya dapat menjadi sebuah kebiasaan baru (new habit) di tengah-tengah masyarakat. Penciptaan budaya baru akibat pola komunikasi sosial melalui media online ini tidak dapat ter-elakkan dan hal ini bersifat secara tidak sadar atau alami.

Memang benar bahwa berkomunikasi dengan perantara media online merupakan hal yang harus dilakukan dan tidak dapat dihindari di era pandemi Covid-19 ini. Karena satu-satu hal yang bisa mengganti komunikasi langsung (fisik) ialah dengan melakukan komunikasi mengandalkan media online. Laju perkembangannya pun tidak dapat dihentikan, karena keadaan dunia telah berubah yaitu sudah men-globalisasi dan men-digitalisasikan segala aspek kehidupan, sehingga perkembangan pola komunikasi sosial melalui media online ini akan terus terjadi sepanjang masa baik itu di era pandemi Covid-19 ini maupun di era sesudahnya.

Walaupun pada akhirnya ada titik jenuh dari perkembangan pola komunikasi sosial melalui media online di era pandemi Covid-19 yaitu adanya rasa rindu terhadap aktivitas ber-cengkrama ria dengan teman juga kerabat ditemani oleh segelas cangkir teh atau kopi di kafe ataupun di tempat-tempat publik lainnya.

Hal yang bisa kita lakukan untuk sekarang ialah lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. agar terhindar dari Covid-19 ini dan memaksimalkan kegiatan komunikasi secara positif  melalui media online dengan baik dan benar, serta kita harus tetap mengamati setiap perkembangan pola komunikasi sosial melalui media online baik itu saat di era pandemi Covid-19 maupun sesudahnya atau kata lainnya harus up-to-date  karena komunikasi merupakan suatu kegiatan yang mana kita sebagai makhluk sosial harus lakukan di dalam kehidupan sehari-hari baik itu melalui media online maupun tidak.

*penulis merupakan mahasiswi program studi Ilmu Komunikasi yang sedang melaksanakan KKN DR UIN-SU, Kelompok 108

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun