Mohon tunggu...
Aura FauziyyahRahmadania
Aura FauziyyahRahmadania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Bercita-cita menjadi jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penggunaan Papan Tulis Kapur atau Spidol di Tengah Gempuran Penggunaan Papan Digital

22 Agustus 2024   04:57 Diperbarui: 22 Agustus 2024   05:01 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam proses ajar mengajar tentunya kita membutuhkan media yang digunakan pengajar atau guru sebagai media penulisan yang akan dibaca bersama oleh semua pesertanya atau murid-muridnya. Tanpa adanya media tersebut, hal ini sangat menyulitkan pagi pengajar untuk memberikan sekedar gambaran maupun informasi kepada para peserta. Di zaman sebelum era serba digital, pengajar hanya bisa menuliskan pada suatu media besar yang berwarna hitam. Tidak lain dan tidak bukan media tersebut adalah papan tulis kapur yang digunakan pengajar untuk menuliskan informasi.

Tidak hanya papan tulis yang berwarna hitam, papan tulis dengan warna putih juga tersedia di dunia ini, salah satunya di Indonesia. Papan putih itu menggunakan spidol sebagai media tulisnya. Spidol tidak hanya tersedia dalam satu warna saja, terkadang kita menemukan dengan warna merah, biru, ungu, kuning, dan masih banyak lagi lainnya. Tentu masih sering ditemukan di Indonesia ini, pengajar dan sektor pendidikan lingkup sekolah masih kerap menggunakan papan kapur maupun spidol untuk media pengajarnya.

Dengan beriringnya perkembangan zaman, Indonesia saat ini mulai menggunakan media papan digital untuk pengembangan media pengajar. Cara bekerja papan tulis digital ini menggunakan sistem sentuh atau yang kerap disebut touch screen. Dengan adanya media baru, pengajar terkadang merasa asing dengan papan tulis era digital ini. Hal ini sering sekali terjadi pada pengajar-pengajar senior yang kuranh mengikuti perkembangan dari sebuah teknologi.

Namun, penggunaan media papan digital ini juga merupakan hal yang menguntungkan dikarenakan tidak lagi menggunakan kapu yang dapat menyebabkan debu beterbangan dan dengan spidol tidak perlu lagi mengisi cairan tinta. Dengan penggunaan media digital ini pula memiliki kekurangan berupa jika terjadi kejadian mati atau putusnya aliran listrik, maka papan tulis digital ini tidak bisa digunakan kembali.

 Papan tulis spidol atau kapur dengan papan digital ini pasti memiliki kelebihan dan kekurangan satu persatu. Tentunya para pengajar maupun sektor pendidikan lingkungan sekolah tidak perlu merasa bahwa harus menggunakan media pembelajaran digital agar merasa canggih dan mengikuti perkambangan zaman. Menurut saya pribadi, penggunaan papan tulis kapur atau spidol dapat lebih membantu proses ajar-mengajar karena budaya atau tradisi ini sudah sangat melekat pada pikiran serta kebiasaan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun