Mohon tunggu...
Aura Shafana
Aura Shafana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - MAHASISWA

MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Pendidikan bagi Seorang Perempuan

9 Januari 2022   22:51 Diperbarui: 9 Januari 2022   23:15 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sebagian besar orang beranggapan bahwa pendidikan tinggi-tinggi itu tidak perlu apalagi bagi seorang perempuan. Pemikiran seperti itu hanya akan menurunkan kualitas negara. Apa salahnya perempuan berpendidikan tinggi?ingatlah, seorang anak yang cerdas akan lahir dari seorang rahim ibu yang cerds pula.

" Ngapain perempuan sekolah tinggi-tinggi, ujung-ujungnya juga di dapur " Itu lah kata-kata yang sering dikatakan oleh oleh orang-orang terdahulu, bahkan mungkin orang-orang di sekelililng kita juga pernah mengatakannya.

Anggapan bahwa seorang perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi karena hanya akan berakhir di dapur dan mengurus anak, seolah-olah takdir seorang perempuan yang terlahir di dunia hanya sebatas berakhir dalam rumah tangga. Padahal saya pernah membaca di salah satu media, bahwa 90% kecerdasan anak itu tergantung ibunya.

Menurut saya, ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Ibu dengan kualitas pendidikan yang tinggi akan mengurus anak dengan cara yang berkualitas juga. Mendidik anakpun merupakan pekerjaan yang mulia, bukan pekerjaan yang hina. Mendidik anak dengan baik itu sama artinya menyiapkan generasi masa depan yang berkualitas. Meskipun urusan mendidik anak itu bukanlah urusan sang istri saja dan juga bagian dari tanggung jawab suami, namun setidaknya ketika anak masih kecil, durasi waktu yang digunakan oleh anak biasanya lebih banyak dihabiskan bersama ibu daripada ayah.

Banyak contoh yang bisa kita lihat dari perempuan-perempuan cerdas di Indonesia. Sebut saja Tasya Kamila dan Maudy Ayunda. Tasya Kamila mengenyam pendidikan di Columbia University, AS. Sedangkan Maudy Ayunda baru saja menyelesaikan pendidikan S2 nya di Oxford University, Inggris. Ini pembuktian dari mereka, bahwa perempuan pun dapat memiliki gelar setinggi langit.

Pandangan orang-orang terkait perempuan sekarang sepertinya mulai berubah, akan tetapi memang sedikit orang yang menyetujui perempuan menjadi "wanita karir" karena gila bekerja. Masih banyak pula anggapan seorang lelaki yang berpikiran bahwa hanya laki-laki yang pantas mengenyam pendidikan tinggi dan bekerja. Padahal sejatinya, seorang perempuan juga manusia yang sadar akan pentingnya pendidikan. Tidak sedikit perempuan yang memiliki cita-cita tinggi dengan menyelesaikan pendidikannya dan sadar bahwa menuntut ilmu merupakan sebuah kewajiban.

Wanita yang berpendidikan tinggi jelas memiliki perspektif berbeda ketika berumah tangga, hal ini juga berlaku pada pria. Pembelajaran di pendidikan tinggi jika dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan ilmu, bukan hanya mengejar gelar semata, namun juga dapat menurunkan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).Dan perlu diketahui bahwa Belajar itu bukan hanya soal menambah ilmu, tapi juga membentuk pola pikir. Jadi, jika anda mengatakan bahwa sekolah tinggi nanti tidak akan berguna, itu salah besar. Cara berpikir sang wanita ini nantinya akan terbentuk, yang mana juga akan terimplementasikan juga dalam mendidik anak secara tidak langsung.

Seorang perempuan boleh saja untuk memilih tidak bekerja, tetapi minimal dengan bekal pendidikan akademis yang baik dapat menjadi opsi untuk bekerja dan mendiri kalau situasi memerlukan.

Jadi kesimpulannya sangat terlihat dengan jelas bukan, makna pentingnya pendidikan, karena apabila pendidikan kita rendah sudah dapat dipastikan akan mengalami kesusahan dalam banyak hal salah satunya dalam hal pekerjaan. Pasti akan ada perbedaan antar yang hanya lulusan sekolah dasar dan perguruan tinggi, walaupun ijazah bukan sebagai jaminan akan kesuksesan. Perlu disadari bahwa pendidikan sangat dibutuhkan bagi setiap perempuan karena akan memberikan banyak manfaat yang jauh lebih berharga dari sekadar formalitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun